Sunday 30 September 2018

laporan prakerin apoteker


BAB III
PROFIL APOTEK ALIFA

A.    Sejarah Apotek Alifa
Apotek Alifa yang beralamatkan di Jl.Bantarsari Kp. Bantar Rt. 03 Rw. 06 Kel. Bantarsari Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya di dirikan oleh Bapak Ujang Andi Irawan,S.kep.,Ners dan ibu Bidan Dwi.
Pertama kali beroperasi pada tahun 2013 sampai sekarang, selain melayani obat OTC Apotek Alifa juga melayani resep dokter, perkembangan yang cukup pesat hingga berdirilah Klinik Alifa yang saling bekerja sama dalam hal kesehatan masyarakat, dari sejak itu operasional apotek berjalan setiap hari dengan jam kerja mulai pukul 07.00 sampai dengan 20.00 dan setiap hari besar tutup.
B.     Visi dan Misi
Visi
a.       Menjadikan Apotek Alifa sebagai sahabat masyarakat dalam menginformasikan pembelian obat dan menyampaikan cara penggunaan obat yang baik dan benar
b.      Menjadikan Apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.



Misi                                              
a.       Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya dengan kualitas yang baik, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
b.      Menerapkan konsep kefarmasian yang tepat, cepat, ramah.
C.     Struktur Organisasi Apotek
Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi hubungan antar elemen golongan.
1.      Pemilik SaranaApotek
2.      Apoteker
3.      Asisten Apoteker
4.      Karyawan
D.    Kegiatan Selama PKL
Selama Berada di Apotek Alifa, Para peserta PKL mendapat banyak pengetahuan dan pembelajaran tentang obat, pengelolaan dan lain-lain. Dibawah ini beberapa kegiatan yang dilakukan selama berada di Apotek Alifa :
1.      Mempelajari obat khasiat dan letak penyimpanannya
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan pada saat pkl. Kita harus tahu mengenai macam-macam obat dan khasiatnya. letak penyimpanannya pun sangat penting untuk kita ketahui agar tidak bingung pada saat mengambil obat.



2.      Meracik obat
Saat dokter praktek tentu banyak sekali resep yang masuk untuk dilayani dalam meracik obat kita harus teliti dan cermat, obat yang kita racik harus sesuai dengan yang tertera pada resep. Selain itu kita harus memperhitungkan waktu dalam pembuatan karena kita tidak boleh membuat pasien menunggu.
3.      Memberikan informasi pada pasien
Setelah obat selesai diracik, obat diserahkan kepada pasien dengan disertai pemberian informasi mengenai penggunaan obat tersebut. Dalam memberikan informasi hendaknya jelas dan menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh pasien, jika perlu kita meminta pasien untuk mengulangi informasi yang kita berikan tadi agar kita lebih yakin bahwa pasien sudah jelas dengan informasi yang kita berikan.
4.      Melayani pembeli
Dalam melayani pembeli, kita harus memperhatikan sikap dan cara berbicara, kita bertuntut bersikap sopan kepada semua pembeli, ramah, lebih bersabar dalam menghadapi sikap pembeli yang beraneka ragam, kita harus selalu tersenyum dan melayani pembeli dengan baik.
5.      Memeriksa pesanan datang
Saat barang yang kita pesan melalui sales PBF telah datang, tentunya kita perlu untuk periksa ulang, mencocokan faktur dengan barang yang diserahkan pada apotek, pemeriksaan meliputi nama barang yang dipesan, banyaknya barang yang dipesan, expiere date dan total harga. Setelah cocok baru kemudian faktur di tanda tangani dan diberi cap Apotek.
6.      Stock obat
Pemeriksaan stock obat dilakukan apabila ada obat masuk atau keluar, khusus untuk obat-obatan dan alat kesehatan di etalase depan stock barang dilakukan apabila obat-obatan dan alat kesehatan tersebut terjual. Pemeriksaan stock seperti ini dilakukan untuk memeriksa jika ada kekeliruan pemakaian ataupun penjualan dan juga jika ada kekeliruan dalam pencatatan obat
7.      Penyimpanan obat
Obat yang baru datang kemudian disimpan sesuai dengan jenisnya, jika obat bebas dan vitamin disimpan di etalase depan sedangkan obat keras disimpan di ruang dalam atau pengadaan. Saat penyimpanan kita harus memperhatikan sistem penyimpanan yang digunakan oleh Apotek yaitu FIFO dan FEFO (First In First Out dan First Expaired First Out)
8.      Menyalin faktur ke dalam buku pembelian
Faktur-faktur masuk setiap harinya dicatat ke dalam buku pembelian. Setelah disalin faktur itu dikumpulkan, diurutkan melalui tanggal dan bulan.


E.     Hasil PKL
Apotek Alifa bertempat di Jl.Bantarsari, Kel. Bantarsari, Kec. Bungursari, Kota Tasikmalaya Berdiri sejak Tahun 2014. Apotek Alifa senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Hal tersebut menuntut keterampilan dan pengalaman seluruh karyawan maupun pengelola Apotek. Apotek ini menyediakan perbekalan kesehatan diantaranya : OWA, Obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan psikotropika yang hanya dapat diberikan melalui resep dokter, alat kesehatan meliputi perlengkapan bayi serta perlengkapan ibu hamil dan menyusui.
Karena memiliki bangunan yang luas, Alifa terbagi menjadi Klinik dan Apotek keduanya saling bekerja sama,Klinik memberikan pelayanan seperti dokter umun, khitanan modern, konseling pemeriksaan pernikahan, KIA & KB, Persalinan dan Senam hamil.
Perencanaan obat di Apotek Alifa dilakukan dengan mempertimbangkan obat-obat yang laris terjual ( fast moving ). Obat-obatan yang hampir habis dicatat dalam buku defecta yang kemudian nanti di pesan ke PBF.
Untuk pengadaan barang dilakukan berdasarkan buku defecta tadi, yang dipesan melalui sales PBF yang datang ke Apotek dengan cara menulis barang yang akan dipesan didalam surat pesananan. Sebelum barang diterima dan faktur ditandatangani terlebih dahulu, barang yang akan dicocokan dengan faktur kemudian setelah cocok dengan faktur ditandatangani oleh asisten Apoteker atau karyawan untuk menerima barang.
Penyimpanan barang Apotek Alifa menggunakan sistem alfabetis dan bentuk sediaan. Selain itu untuk mencegah kadaluasa penyimpanan menggunakan system FIFO dan FEFO, untuk suppositoria disimpan di lemari es.
Penyaluran obat di Apotek Alifa terbagi menjadi dua cara,  pertama melalui resep dokter dan yang kedua penyaluran obat tanpa resep dokter seperti halnya pembelian vitamin atau obat lainya.
Pelaksanaan pkl di Apotek Alifa telah memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pelayanan obat yang baik dan benar, serta melatih keterampilan dalam meracik sediaan farmasi dan dalam informasi kepada pasien.


contoh laporan prakerin


BAB III
PROFIL APOTEK ALIFA

A.    Sejarah Apotek Alifa
Apotek Alifa yang beralamatkan di Jl.Bantarsari Kp. Bantar Rt. 03 Rw. 06 Kel. Bantarsari Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya di dirikan oleh Bapak Ujang Andi Irawan,S.kep.,Ners dan ibu Bidan Dwi.
Pertama kali beroperasi pada tahun 2013 sampai sekarang, selain melayani obat OTC Apotek Alifa juga melayani resep dokter, perkembangan yang cukup pesat hingga berdirilah Klinik Alifa yang saling bekerja sama dalam hal kesehatan masyarakat, dari sejak itu operasional apotek berjalan setiap hari dengan jam kerja mulai pukul 07.00 sampai dengan 20.00 dan setiap hari besar tutup.
B.     Visi dan Misi
Visi
a.       Menjadikan Apotek Alifa sebagai sahabat masyarakat dalam menginformasikan pembelian obat dan menyampaikan cara penggunaan obat yang baik dan benar
b.      Menjadikan Apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.




Misi                                              
a.       Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya dengan kualitas yang baik, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
b.      Menerapkan konsep kefarmasian yang tepat, cepat, ramah.
C.     Struktur Organisasi Apotek
Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi hubungan antar elemen golongan.
1.      Pemilik SaranaApotek
2.      Apoteker
3.      Asisten Apoteker
4.      Karyawan
D.    Kegiatan Selama PKL
Selama Berada di Apotek Alifa, Para peserta PKL mendapat banyak pengetahuan dan pembelajaran tentang obat, pengelolaan dan lain-lain. Dibawah ini beberapa kegiatan yang dilakukan selama berada di Apotek Alifa :
1.      Mempelajari obat khasiat dan letak penyimpanannya
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan pada saat pkl. Kita harus tahu mengenai macam-macam obat dan khasiatnya. letak penyimpanannya pun sangat penting untuk kita ketahui agar tidak bingung pada saat mengambil obat.





2.      Meracik obat
Saat dokter praktek tentu banyak sekali resep yang masuk untuk dilayani dalam meracik obat kita harus teliti dan cermat, obat yang kita racik harus sesuai dengan yang tertera pada resep. Selain itu kita harus memperhitungkan waktu dalam pembuatan karena kita tidak boleh membuat pasien menunggu.
3.      Memberikan informasi pada pasien
Setelah obat selesai diracik, obat diserahkan kepada pasien dengan disertai pemberian informasi mengenai penggunaan obat tersebut. Dalam memberikan informasi hendaknya jelas dan menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh pasien, jika perlu kita meminta pasien untuk mengulangi informasi yang kita berikan tadi agar kita lebih yakin bahwa pasien sudah jelas dengan informasi yang kita berikan.
4.      Melayani pembeli
Dalam melayani pembeli, kita harus memperhatikan sikap dan cara berbicara, kita bertuntut bersikap sopan kepada semua pembeli, ramah, lebih bersabar dalam menghadapi sikap pembeli yang beraneka ragam, kita harus selalu tersenyum dan melayani pembeli dengan baik.
5.      Memeriksa pesanan datang
Saat barang yang kita pesan melalui sales PBF telah datang, tentunya kita perlu untuk periksa ulang, mencocokan faktur dengan barang yang diserahkan pada apotek, pemeriksaan meliputi nama barang yang dipesan, banyaknya barang yang dipesan, expiere date dan total harga. Setelah cocok baru kemudian faktur di tanda tangani dan diberi cap Apotek.
6.      Stock obat
Pemeriksaan stock obat dilakukan apabila ada obat masuk atau keluar, khusus untuk obat-obatan dan alat kesehatan di etalase depan stock barang dilakukan apabila obat-obatan dan alat kesehatan tersebut terjual. Pemeriksaan stock seperti ini dilakukan untuk memeriksa jika ada kekeliruan pemakaian ataupun penjualan dan juga jika ada kekeliruan dalam pencatatan obat
7.      Penyimpanan obat
Obat yang baru datang kemudian disimpan sesuai dengan jenisnya, jika obat bebas dan vitamin disimpan di etalase depan sedangkan obat keras disimpan di ruang dalam atau pengadaan. Saat penyimpanan kita harus memperhatikan sistem penyimpanan yang digunakan oleh Apotek yaitu FIFO dan FEFO (First In First Out dan First Expaired First Out)
8.      Menyalin faktur ke dalam buku pembelian
Faktur-faktur masuk setiap harinya dicatat ke dalam buku pembelian. Setelah disalin faktur itu dikumpulkan, diurutkan melalui tanggal dan bulan.


E.     Hasil PKL
Apotek Alifa bertempat di Jl.Bantarsari, Kel. Bantarsari, Kec. Bungursari, Kota Tasikmalaya Berdiri sejak Tahun 2014. Apotek Alifa senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Hal tersebut menuntut keterampilan dan pengalaman seluruh karyawan maupun pengelola Apotek. Apotek ini menyediakan perbekalan kesehatan diantaranya : OWA, Obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan psikotropika yang hanya dapat diberikan melalui resep dokter, alat kesehatan meliputi perlengkapan bayi serta perlengkapan ibu hamil dan menyusui.
Karena memiliki bangunan yang luas, Alifa terbagi menjadi Klinik dan Apotek keduanya saling bekerja sama,Klinik memberikan pelayanan seperti dokter umun, khitanan modern, konseling pemeriksaan pernikahan, KIA & KB, Persalinan dan Senam hamil.
Perencanaan obat di Apotek Alifa dilakukan dengan mempertimbangkan obat-obat yang laris terjual ( fast moving ). Obat-obatan yang hampir habis dicatat dalam buku defecta yang kemudian nanti di pesan ke PBF.
Untuk pengadaan barang dilakukan berdasarkan buku defecta tadi, yang dipesan melalui sales PBF yang datang ke Apotek dengan cara menulis barang yang akan dipesan didalam surat pesananan. Sebelum barang diterima dan faktur ditandatangani terlebih dahulu, barang yang akan dicocokan dengan faktur kemudian setelah cocok dengan faktur ditandatangani oleh asisten Apoteker atau karyawan untuk menerima barang.
Penyimpanan barang Apotek Alifa menggunakan sistem alfabetis dan bentuk sediaan. Selain itu untuk mencegah kadaluasa penyimpanan menggunakan system FIFO dan FEFO, untuk suppositoria disimpan di lemari es.
Penyaluran obat di Apotek Alifa terbagi menjadi dua cara,  pertama melalui resep dokter dan yang kedua penyaluran obat tanpa resep dokter seperti halnya pembelian vitamin atau obat lainya.
Pelaksanaan pkl di Apotek Alifa telah memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pelayanan obat yang baik dan benar, serta melatih keterampilan dalam meracik sediaan farmasi dan dalam informasi kepada pasien.
silahkan klik disini untuk membuka artikel lainnya

contoh surat jual beli tanah

SURAT JUAL BELI MUTLAK TANAH SAWAH Yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing bernama Odah, tempat di kampung  ......... Rt 02...