PROFIL
APOTEK ALIFA
A. Sejarah Apotek Alifa
Apotek
Alifa yang beralamatkan di Jl.Bantarsari Kp. Bantar Rt. 03 Rw. 06 Kel.
Bantarsari Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya di dirikan oleh Bapak Ujang Andi
Irawan,S.kep.,Ners dan ibu Bidan Dwi.
Pertama kali
beroperasi pada tahun 2013 sampai sekarang, selain melayani obat OTC Apotek
Alifa juga melayani resep dokter, perkembangan yang cukup pesat hingga
berdirilah Klinik Alifa yang saling bekerja sama dalam hal kesehatan
masyarakat, dari sejak itu operasional apotek berjalan setiap hari dengan jam kerja
mulai pukul 07.00 sampai dengan 20.00 dan setiap hari besar tutup.
B. Visi dan Misi
Visi
a. Menjadikan
Apotek Alifa sebagai sahabat masyarakat dalam menginformasikan pembelian obat
dan menyampaikan cara penggunaan obat yang baik dan benar
b. Menjadikan
Apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan
terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
Misi
a. Menyediakan
obat-obatan dan alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya dengan kualitas
yang baik, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Menerapkan
konsep kefarmasian yang tepat, cepat, ramah.
C. Struktur Organisasi Apotek
Untuk mencegah
tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya struktur organisasi
sebuah Apotek akan memperjelas posisi hubungan antar elemen golongan.
1. Pemilik
SaranaApotek
2. Apoteker
3. Asisten
Apoteker
4. Karyawan
D.
Kegiatan
Selama PKL
Selama Berada di
Apotek Alifa, Para peserta PKL mendapat banyak pengetahuan dan pembelajaran
tentang obat, pengelolaan dan lain-lain. Dibawah ini beberapa kegiatan yang
dilakukan selama berada di Apotek Alifa :
1. Mempelajari
obat khasiat dan letak penyimpanannya
Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan pada saat pkl. Kita harus tahu
mengenai macam-macam obat dan khasiatnya. letak penyimpanannya pun sangat
penting untuk kita ketahui agar tidak bingung pada saat mengambil obat.
2. Meracik
obat
Saat dokter
praktek tentu banyak sekali resep yang masuk untuk dilayani dalam meracik obat
kita harus teliti dan cermat, obat yang kita racik harus sesuai dengan yang tertera
pada resep. Selain itu kita harus memperhitungkan waktu dalam pembuatan karena
kita tidak boleh membuat pasien menunggu.
3. Memberikan
informasi pada pasien
Setelah obat
selesai diracik, obat diserahkan kepada pasien dengan disertai pemberian
informasi mengenai penggunaan obat tersebut. Dalam memberikan informasi
hendaknya jelas dan menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh
pasien, jika perlu kita meminta pasien untuk mengulangi informasi yang kita
berikan tadi agar kita lebih yakin bahwa pasien sudah jelas dengan informasi
yang kita berikan.
4. Melayani
pembeli
Dalam melayani
pembeli, kita harus memperhatikan sikap dan cara berbicara, kita bertuntut
bersikap sopan kepada semua pembeli, ramah, lebih bersabar dalam menghadapi
sikap pembeli yang beraneka ragam, kita harus selalu tersenyum dan melayani
pembeli dengan baik.
5. Memeriksa
pesanan datang
Saat barang yang
kita pesan melalui sales PBF telah datang, tentunya kita perlu untuk periksa
ulang, mencocokan faktur dengan barang yang diserahkan pada apotek, pemeriksaan
meliputi nama barang yang dipesan, banyaknya barang yang dipesan, expiere date dan total harga. Setelah
cocok baru kemudian faktur di tanda tangani dan diberi cap Apotek.
6. Stock
obat
Pemeriksaan
stock obat dilakukan apabila ada obat masuk atau keluar, khusus untuk
obat-obatan dan alat kesehatan di etalase depan stock barang dilakukan apabila
obat-obatan dan alat kesehatan tersebut terjual. Pemeriksaan stock seperti ini
dilakukan untuk memeriksa jika ada kekeliruan pemakaian ataupun penjualan dan
juga jika ada kekeliruan dalam pencatatan obat
7. Penyimpanan
obat
Obat yang baru
datang kemudian disimpan sesuai dengan jenisnya, jika obat bebas dan vitamin
disimpan di etalase depan sedangkan obat keras disimpan di ruang dalam atau
pengadaan. Saat penyimpanan kita harus memperhatikan sistem penyimpanan yang digunakan
oleh Apotek yaitu FIFO dan FEFO (First In
First Out dan First Expaired First
Out)
8. Menyalin
faktur ke dalam buku pembelian
Faktur-faktur
masuk setiap harinya dicatat ke dalam buku pembelian. Setelah disalin faktur
itu dikumpulkan, diurutkan melalui tanggal dan bulan.
E.
Hasil
PKL
Apotek
Alifa bertempat di Jl.Bantarsari, Kel. Bantarsari, Kec. Bungursari, Kota
Tasikmalaya Berdiri sejak Tahun 2014. Apotek Alifa senantiasa berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Hal tersebut menuntut keterampilan dan
pengalaman seluruh karyawan maupun pengelola Apotek. Apotek ini menyediakan
perbekalan kesehatan diantaranya : OWA, Obat bebas, obat bebas terbatas, obat
keras dan psikotropika yang hanya dapat diberikan melalui resep dokter, alat
kesehatan meliputi perlengkapan bayi serta perlengkapan ibu hamil dan menyusui.
Karena
memiliki bangunan yang luas, Alifa terbagi menjadi Klinik dan Apotek keduanya
saling bekerja sama,Klinik memberikan pelayanan seperti dokter umun, khitanan modern,
konseling pemeriksaan pernikahan, KIA & KB, Persalinan dan Senam hamil.
Perencanaan
obat di Apotek Alifa dilakukan dengan mempertimbangkan obat-obat yang laris
terjual ( fast moving ). Obat-obatan
yang hampir habis dicatat dalam buku defecta
yang kemudian nanti di pesan ke PBF.
Untuk
pengadaan barang dilakukan berdasarkan buku defecta tadi, yang dipesan melalui sales PBF yang datang ke
Apotek dengan cara menulis barang yang akan dipesan didalam surat pesananan.
Sebelum barang diterima dan faktur ditandatangani terlebih dahulu, barang yang
akan dicocokan dengan faktur kemudian setelah cocok dengan faktur
ditandatangani oleh asisten Apoteker atau karyawan untuk menerima barang.
Penyimpanan
barang Apotek Alifa menggunakan sistem
alfabetis dan bentuk sediaan. Selain itu untuk mencegah kadaluasa penyimpanan
menggunakan system FIFO dan FEFO, untuk suppositoria disimpan di lemari es.
Penyaluran
obat di Apotek Alifa terbagi menjadi dua cara,
pertama melalui resep dokter dan yang kedua penyaluran obat tanpa resep
dokter seperti halnya pembelian vitamin atau obat lainya.
Pelaksanaan
pkl di Apotek Alifa telah memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
pelayanan obat yang baik dan benar, serta melatih keterampilan dalam meracik
sediaan farmasi dan dalam informasi kepada pasien.