PENDAHULUAN
Berdasarakan hasil penjajagan
diperoleh fenomena yang terjadi mengenai pelaksanaan Program Keluarga Harapan
(PKH) di Kecamatan Mangkubumi Kota tasikmalaya, hal ini dapat dilihat dari
gejala masalah sebagai berikut:
1. Terjadinya salah sasaran dalam penerimaan
bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Contoh : Seperti yang terjadi di Kelurahan
Sambong Pari, salah satu Rumah Tangga Sangat Miskin tapi tidak tercatat sebagai peserta penerima bantuan
PKH, sedangkan Rumah Tangga yang dikategorikan mampu terdaftar sebagai peserta PKH.
2. Ketetapan waktu pencairan dana PKH.
Contoh : Para peserta PKH menerima pencairan
dana tidak tepat waktu. Keterlambatan pencairan dana bantuan PKH yang tidak disosialisasikan dengan baik,
sehingga masyarakat tidak mengerti apa penyebab dan masalahnya.
Dari uraian diatas, penulis perlu untuk membahas mengenai Efektivitas Pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Adapun yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan sejauh mana
Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
TINJAUAN PUSTAKA
Efektivitas menunjukkan keberhasilan
dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan
semakin mendekati sasaran berarti makin tinggi efektivitasnya.
Menurut Richard M. Steers (1985:46), Efektivitas adalah jangkauan usaha
suatu program sebagai suatu sistem
dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya
tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya
itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya.
Dapat
dipahami bahwa efektivitas dalam proses suatu program yang tidak dapat
mengabaikan target sasaran yang telah ditetapkan agar operasionalisasi untuk
mencapai keberhasilan dari program yang dilaksaksanakan dapat tercapai dengan
tetap memperhatikan segi kualitas yang diinginkan oleh program. Pengertian efektivitas
secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang
terlebih dahulu ditentukan. Selain itu, dapat diketahui bahwa efektivitas
merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran
mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau dapat
dikatakan bahwa efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari
aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Ukuran efektivitas menurut Richard
M. Steers (1985:53) terdiri dari tiga, yaitu:
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
Berdasarkan uraian diatas, maka
pelaksanaan Program Keluarga Harapan yang efektif dapat dilakukan melalui
penerapan ukuran efektivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran dari program
tersebut. Jika program menjalankan ke tiga alat ukur tersebut, maka pencapaian
tujuan dan sasaran dapat dicapai sesuai yang diharapkan, dimana alat ukur
tersebut diterapkan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Selanjutnya,
penulis menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut: “dengan menggunakan alat
ukur efektivitas dari Richard M. Steers (1985:53), seperti pencapaian tujuan,
integrasi, dan adaptasi.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Metode analisis deskriptif
bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Menurut
Pasolong (2012), “Penelitian
deskriptif (penggambaran) yaitu, suatu penelitian yang mendeskripsikan apa yang
terjadi pada saat melakukan penelitian. Di dalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi-kondisi
yang sekarang ini terjadi”.
Menurut Sugiyono (2012:1) pengertian metode
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Teknik pengumpulan data menggunakan
studi kepustakaan dan studi lapangan yang dilakukan dengan cara teknik
pengamatan langsung (observasi), teknik wawancara mendalam, dan studi
dokumentasi. Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara memilih informan
kunci dan informan pendukung. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber. Sedangkan rancangan analisis data menggunakan reduksi data, display
data, kesimpulan dan verifikasi.
No comments:
Post a Comment