BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penelitian
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia tanpa air manusia tidak mungkin dapat hidup, karena untuk
berbagai macam kegunaan manusia selalu mengkonsumsi air. Saat ini dunia memang
tengah mengalami berbagai krisis sumber daya alam khususnya air bersih. Hal ini
memang bukan hanya sekedar wacana belaka, tetapi sedikit demi sedikit dampak
dari krisis air bersih tersebut mulai menjadi kenyataan. Dijelaskan oleh Kepala
Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho dalam suatu wawancara, dia mengatakan bahwa sebagian besar
wilayah di Indonesia memang tengah mengalami defisit air. Bahkan wilayah
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara telah mengalami defisit air dari tahun 1995
hingga saat ini. Seringkali masyarakat di berbagai wilayah tersebut harus
membeli air bersih dengan harga yang sangat mahal untuk mencukupi kebutuhannya
sehari-hari. Fakta akan terjadinya krisis air tersebut tidak hanya terjadi di
Indonesia, bahkan negara-negara kaya dengan teknologi canggih sekalipun seperti
Australia, Spanyol, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat juga tidak luput dari
krisis air bersih.
Akan tetapi manusia tidak hanya membutuhkan air dari
segi kuantitas atau jumlahnya saja, akan tetapi manusia juga membutuhkan air
dari segi kualitasnya, sedangkan semakin lama kualitas air bersih semakin
menurun akibat kurangnya kepedulian manusia terhadap lingkungan. Tidak ada yang
dapat menggantikan fungsi air dan tidak ada barang yang dapat menjadi subtitusi
dari air. Air sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai
keperluan sehari-hari seperti untuk air minum, mencuci, memasak, mandi,
menyiram tanaman dan keperluan-keperluan lainnya dengan jumlah yang sangat
berbeda sesuai dengan tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga dan kebiasaan
hidup masyarakat. Untuk itu air perlu di lindungi agar tetap bermanfaat bagi
kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Dimasa lalu dimana daya dukung alam masih baik,
manusia dapat mengkomsumsi air dari alam secara langsung. Sejalan dengan
penurunan daya dukung alam menurun pula ketersediaan air yang dapat dikomsumsi
langsung dari alam. Untuk itu manusia berupaya mengolah air yang tidak standar
kualitasnya menjadi air yang memenuhi standar kualitas yang ada. Penyediaan air
bersih merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya mendukung kehidupan
yang sehat bagi masyarakat, mengingat bahwa beberapa jenis penyakit dapat
ditularkan melalui air yang dikenal sebagai “Water Disease” (Totok
Sutrisno, 1991). Kebutuhan manusia akan air
bersih dirasakan sangat besar nilainya. Pesatnya perkembangan penduduk dan
aktifitas masyarakat menuntut PDAM untuk selalu meningkatkan pelayanan dalam menunjang kehidupan manusia.
Pengertian
tersebut menunjukan bahwa air memiliki peran yang sangat strategis dan harus
tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan
pembangunan di masa kini maupun masa mendatang. Dalam pembangunan masyarakat
internasional, Indonesia terikat pada kesepakatan Millenium Development Goals dan Johannesburg
sammit 2000 yang menargetkan agar jumlah penduduk yang belum mendapat
layanan air bersih dan sanitasi pada tahun 2000, berkurang hingga separuh pada
tahun 2015. Sementara itu, tingkat layanan terhadap kebutuhan air bersih dan
sanitasi pada saat ini masih rendah, di kecamatan kawalu sendiri masih terdapat
beberapa daerah yang kekurangan air bersih dan masih menggunakan sumber air
lain untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, sedangkan terdapat beberapa persyaratan
teknis penyediaan air minum yang baik apabila memenuhi tiga syarat yaitu
ketersediaan air dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
kualitas air yang memenuhi standar (dalam hal ini ada dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/1990 tentang Pedoman Kualitas Air),
serta kontinuitas dalam arti air selalu tersedia ketika di perlukan.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan menargetkan
penambahan akses aman air minum di akhir tahun 2019 sebanyak 27,6 juta
Sambungan Rumah (SR) melalui jaringan perpipaan. Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya mendorong pemerintah daerah (pemda)
agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya pada kawasan perkotaan
juga bisa menikmati air bersih melalui jaringan perpipaan yang disalurkan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Salah satunya, melalui Program Hibah
Air Minum dan Sanitasi yang terdiri dari Program Hibah Air Minum Perdesaan,
Program Hibah Air Minum Perkotaan, Program Hibah Sanitasi, Program Hibah Air
Limbah Setempat, dan Program Hibah Air Limbah Perkotaan.
Bedasarkan hasil observasi tingkat permintaan air
bersih di kecamatan kawalu pada kurun waktu januari-juli 2018 sebesar
321.497,00
dan
pendistribusian air bersih PDAM untuk di
kecamatan kawalu sebesar 630.547,20
kota tasikmalaya. Berikut data permintaan dan
distribusi air bersih PDAM pada bulan januari-juli tahun 2018 Kecamatan Kawalu Kota
Tasikmalaya pada Tabel 1.1.
Tabel
1.1.
Data permintaan
dan distribusi air bersih PDAM
di Kecamatan
Kawalu Kota Tasikmalaya
Pada bulan Januari-Juli
Tahun 2018
NO.
|
Bulan
|
Permintaan(
)
|
Distribusi(
)
|
1
|
Januari
|
46.100,00
|
93.744,00
|
2
|
Februari
|
45.482,00
|
84.672,00
|
3
|
Maret
|
43.551,00
|
93.744,00
|
4
|
April
|
45.317,00
|
90.720,00
|
5
|
Mei
|
48.307,00
|
93.744,00
|
6
|
Juni
|
48.089,00
|
85.536,00
|
7
|
Juli
|
44.651,00
|
88.387,20
|
Jumlah
|
321.497,00
|
630.547,20
|
Sumber: Data Kantor
PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan
Tabel 1.1. distribusi air yang dicadangkan
untuk kecamatan kawalu sebanyak 630.547,20
pada
7 bulan terakhir tahun 2018, sedangkan permintaan air/air yang terjual oleh
PDAM di kecamatan kawalu pada kurun waktu 7 bulan terakhir sebanyak 321.497,00
, dapat diketahui PDAM masih memiliki
sisa air sebanyak 309.050,2
untuk 7 bulan terakhir, hasil ini di dapat
dari jumlah distribusi air dikurangi jumlah permitaan air di kecamatan
kawalu kota tasikmalaya, Tetapi dengan
jumlah penduduk berdasarkan kepala keluarga di kecamatan kawalu sendiri masih
banyak yang belum menggunakan layanan air bersih PDAM. Berikut jumlah penduduk
menurut Kepala Keluarga dan jumlah pelanggan PDAM di Kecamatan kawalu Kota
Tasikmalaya pada Tabel 1.2.
Tabel
1.2.
Jumlah Kepala
Keluarga dan Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R1-R2-R3)
di Kecamatan
Kawalu Kota Tasikmalaya
Pada Tahun 2018
NO.
|
KELURAHAN
|
JUMLAH KK
|
KELOMPOK PELANGGAN RUMAH TANGGA
|
||
R1
|
R2
|
R3
|
|||
1
|
URUG
|
2.613
|
-
|
-
|
-
|
2
|
GUNUNG TANDALA
|
3.047
|
-
|
345
|
6
|
3
|
KARSAMENAK
|
4.408
|
19
|
673
|
41
|
4
|
CILAMAJANG
|
2.462
|
2
|
26
|
8
|
5
|
TANJUNG
|
2.289
|
34
|
227
|
22
|
6
|
CIBEUTI
|
2.924
|
25
|
312
|
8
|
7
|
KARANGANYAR
|
2.925
|
-
|
-
|
-
|
8
|
TALAGASARI
|
1.836
|
4
|
131
|
7
|
9
|
LEUWI LIANG
|
1.838
|
19
|
118
|
3
|
10
|
GUNUNG GEDE
|
2.343
|
11
|
41
|
2
|
JUMLAH
|
26.685
|
114
|
1.873
|
97
|
Sumber:
Data Kantor Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dan Data Kantor PDAM Tirta
Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan Tabel 1.2. terdapat jumlah penduduk di
Kecamatan Kawalu sebanyak 26.685 kepala keluarga. Sehingga diketahui bahwa
terdapat 24.601 kepala keluarga yang menggunakan sumber air lain untuk memenuhi
kebutuhan air sehari-hari yang didapat dari selisih jumlah penduduk di
kecamatan Kawalu dikurangi jumlah kelompok pelanggan PDAM yang terdapat di
kecamatan kawalu.
Meskipun
masih banyak jumlah kepala keluarga yang masih belum memiliki sumber air bersih
dari PDAM, dilihat dari kurun waktu 5 tahun terakhir ini permintaan terhadap sumber air bersih PDAM
cukup meningkat dari tahun ke tahun. Berikut jumlah pemasangan PDAM tahun
2014-2018 di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya pada Tabel 1.3.
Tabel
1.3.
Jumlah
Pemasangan PDAM
di Kecamatan
Kawalu Kota Tasikmalaya
pada Tahun
2014-2018
No.
|
Tahun
|
Jumlah Pemasangan PDAM
|
1
|
2014
|
3.315
|
2
|
2015
|
3.463
|
3
|
2016
|
3.488
|
4
|
2017
|
3.272
|
5
|
2018 (s/d juli)
|
2.037
|
Sumber: https://www.pdamtirtasukapura.co.id
Mengingat
karena kebutuhan air bersih merupakan faktor kebutuhan yang sangat vital dalam
kehidupan sehari-hari dan semakin meningkatnya permintaan masyarakat, yang
tercermin dengan meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Permintaan
seseorang atau masyarakat terhadap kebutuhan air ditentukan oleh beberapa
faktor. Bedasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH PENDAPATAN, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, DAN KEPEMILIKAN SUMBER
AIR LAIN TERHADAP PERMINTAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KAWALU”.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh pendapatan, jumlah
anggota keluarga dan kepemilikan sumber air lain secara parsial terhadap
permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana pengaruh pendapatan, jumlah anggota
keluarga, dan kepemilikan sumber air lain secara bersama-sama terhadap
permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga dan kepemilikan
sumber air lain secara parsial terhadap permintaan air bersih sektor rumah
tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya;
2.
Untuk mengetahui pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga dan kepemilikan
sumber air lain secara bersama terhadap permintaan air bersih sektor rumah
tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini mencakup
aspek teoritis dan aspek praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah dan memperluas pengetahuan tentang
pengaruh dari pendapatan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan dan kepemilikan
sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga.
2. Manfaat dari Segi Kebijakan
Penelitian ini di harapkan memberikan arahan
kebijakan untuk pengembangan disektor air bersih khususnya bagi pihak PDAM guna
mencapai hasil dan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Manfaat Praktis
A. Bagi Organisasi
Sebagai masukan yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
B. Bagi Pegawai
Diharapkan dapat membantu dalam upaya peningkatan pelayanan kepada
masyarakat dengan menggunakan peralatan-peralatan yang disediakan perusahaan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
yang diserahkan perusahaan.
C. Bagi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya untuk mahasiswa yang ingin meneliti tentang permintaan air dari
sektor rumah tangga.
D. Bagi peneliti
Diharapkan mampu memberikan wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman khususnya tentang permasalahan yang diteliti.
1.5 Jadwal Penelitian
Tabel 1.4.
Jadwal
Penelitian
Keterangan
|
Tahun 2018
|
|||||||||||||||||||||
July
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
|||||||||||||||||
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Persiapan admin
|
||||||||||||||||||||||
Pengajuan Judul
|
||||||||||||||||||||||
Literatur Review
|
||||||||||||||||||||||
Pembuatan UP
|
||||||||||||||||||||||
Sidang
UP
|
||||||||||||||||||||||
Revisi
UP
|
||||||||||||||||||||||
Pengambilan Data
|
||||||||||||||||||||||
Pengolahan data
|
||||||||||||||||||||||
Pendaftaran sidang Komprehensif
|
||||||||||||||||||||||
Sidang Komprehensif
|