SEJARAH BERDIRINYA KOTA JOGJAKARTA
Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan
Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram
dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah
melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir
1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah
bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering
disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal
keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian
bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin
Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti
ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui
pembangunan fisik kraton.
Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati.
Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004
KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA
I BATAS WILAYAH
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Slema
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Slema
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
II KEADAAN ALAM
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Slema
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Slema
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
II KEADAAN ALAM
Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat
ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1
derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
Sebelah timur adalah Sungai Gajah
Wong
Bagian tengah adalah Sungai Code
Sebelah barat adalah Sungai Winongo
III LUAS WILAYAH
Kota
Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat
II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²
IV TIPE
TANAH
Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai
tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada
didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya
mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan
Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami
penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area
Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)
V IKLIM
Tipe
iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari
hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada
umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya
dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim
kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140°
dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam
VI DEMOGRAFI
VI DEMOGRAFI
Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun
1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat
penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan
rata-rata 15.197/km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta
menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31
tahun.
TEMPAT WISATA DI JOGJA
Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Jogja
yang paling terkenal dan merupakan destinasi wisata Jogja yang menarik untuk dikunjungi.
1. Candi Prambanan
Inilah candi Hindu terbesar di kawasan Asia Tenggara,
berketinggian 47 meter dan telah dinyatakan sebagai salah satu warisan
kebudayaan dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO. Inilah pula candi Hindu paling
megah yang ada di Indonesia. Candi Prambanan ini terletak di perbatasan antara 2
provinsi, yakni Jogjakarta dan Jawa Tengah. Objek wisata Jogja ini memiliki
panorama nan memikat, sungguh eksotik di kala senja tatkala cahaya matahari
menyinari bangunan candi dengan gradasinya yang mempesona. Dari dekat, Anda
dapat menyaksikan pemandangan arsitektur dan desain candi yang begitu indah.
Candi
Prambanan di Jogja
Candi Prambanan adalah sebuah tempat wisata di Jogja
dengan riwayat yang tua. Letak posisi candi Jogja yang satu ini dengan Candi
Borobudur tidaklah berjauhan, hal ini memberikan pesan kuat bahwa sejak dahulu
kala telah terjadi keharmonisan antar pemeluk agama Buddha dan Hindu di tanah
Jawa.
Sejarah Candi Prambanan dimulai pada tahun 850 Masehi,
pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra yang berkuasa
pada ketika itu. Berdasarkan Prasasti Shivagrha yang berangka tahun 856 Masehi,
candi di Jogja yang satu ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa. Masih
berdasarkan prasasti, Candi Prambanan pada awalnya dinamakan Shiva-grha, yang
artinya Rumah Siwa, dan selanjutnya disebut pula sebagai Shiva-laya, yang
berarti Kerajaan Siwa.
Di kawasan wisata candi Jogja ini, terdapat kompleks
besar bangunan candi yang menunjukkan bahwa Candi Prambanan adalah pusat
kegiatan pemujaan dan acara keagamaan. Penemuan reruntuhan Candi Boko yang
terletak hanya 5 km arah selatan dari lokasi Candi Prambanan menegaskan bahwa
kawasan sekitar candi adalah pusat pemerintahan kerajaan Mataram Hindu dari
Dinasti Sanjaya. Perlu diketahui, Candi Boko adalah bekas kompleks istana
Kerajaan Mataram Hindu pada masa itu menurut bukti-bukti sejarah dan merupakan
pusat pemerintahan.
Rasa hormat yang besar dari masyarakat lokal terhadap
candi ini memunculkan legenda Roro Jonggrang yang terkenal itu.
Alamat Candi
Prambanan: Prambanan,
Daerah Istimewa Yogyakarta | (0274) 496401
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
2. Pantai Parangtritis
Berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Jogja, Pantai Parangtritis adalah pantai di Jogja dengan deburan ombak yang
cukup besar, memiliki tebing batu yang menjulang tinggi dan berhampar pasir
vulkanis hitam yang kemilau tatkala diterpa sinar matahari.
Pantai Parangtritis
Menurut kisah dan keyakinan masyarakat lokal, pantai Jogja yang satu ini adalah juga tempat
yang anggap suci atau keramat. Berdasarkan legenda, pantai ini adalah kediaman
Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Pantai Selatan yang terkenal dengan pakaiannya
yang berwarna hijau. Oleh sebab itu, pengunjung pantai dilarang menggunakan
pakaian warna hijau ketika berada di kawasan pantai Parangtritis ini.
Gemuruh ombak dan udara pantai yang sejuk adalah daya
pikat yang ada di tempat wisata Jogja yang satu ini. Beberapa bukit hijau nan
subur adalah suguhan panorma yang menambah daya pikat pantai Parangtritis. Jika
suka, Anda dapat pergi ke Parangwedang, sebuah tempat sumber air panas di Jogja
dan Anda dapat merendam tubuh untuk mendapatkan kesegaran. Selain itu,
bersantai di gubug yang berjejer di pinggir pantai adalah pengalaman menarik
tatkala menikmati wisata pantai di Jogja yang satu ini.
Alamat
Pantai Parangtritis: Kecamatan
Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -8.0207581,110.3124376
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -8.0207581,110.3124376
3. Resor Kaliurang
Inilah suguhan pemandangan hijau nan memikat dengan
udara yang begitu sejuk di Jogja. Wisata Kaliurang adalah salah satu tempat terbaik
untuk melepaskan diri dari keramaian kota dan ragam aktivitas sehari-hari.
Berada di dataran tinggi dengan ketinggian 900 m dpl, udara sejuk sungguh
menyegarkan bagi tubuh.
Resor Kaliurang
Salah tempat wisata di Jogja ini menawarkan sejumlah
kegiatan wisata menarik, di antaranya berenang, berjalan-jalan, dan bersantai.
Tempat terbaik untuk berenang adalah air terjun Telogo Muncar dan kolam
renangnya. Menyusuri setiap sisi resor Kaliurang ini adalah pengalaman wisata menarik
yang dapat Anda temukan. Bagi para pecinta gunung, resor ini adalah juga tempat
menginap bagi mereka yang ingin medaki ke Gunung Merapi.
Alamat Resor
Kaliurang: Desa
Hargobinangun, Kec. Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.596794,110.426213
Koordinat GPS: -7.596794,110.426213
4. Malioboro
Inilah jalan
di Jogja yang menjadi salah satu pilihan favorit para penikmat perjalanan untuk
menghabiskan waktu di Jogja. Di sepanjang jalan Malioboro, Anda dapat berbelanja ria dan
mendapatkan salah satu barang unik khas Jogja. Jika suka, Anda bahkan dapat
menyusuri toko-toko yang ada di pasar Beringharjo saat siang hari. Kawasan
Malioboro ini adalah salah satu tujuan wisata belanja Jogjakarta yang terkenal.
Tahukah
Anda, Jalan Malioboro awalnya digunakan sebagai rute upacara dan membentuk
sebuah garis lurus jika ditarik dari Keraton Yogyakarta ke Gunung Merapi.
Malioboro
Jogja
Di
Malioboro, Anda bahkan dapat menikmati sajian kuliner atau menyantap hidangan
di lesehan. Di malam hari, kuliner angkringan
Jogja dapat Anda
nikmati di kawasan ini. Malioboro adalah destinasi favorit di Jogja, yang
bahkan hanya dengan duduk bersantai di depan Monumen Serangan 11 Maret, Anda
dapat menikmati suasana Malioboro yang memikat.
Alamat
Malioboro: Jl.
Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.7935099,110.3656956
Koordinat GPS: -7.7935099,110.3656956
5. Keraton Yogyakarta
Keraton
Yogyakarta adalah contoh terbaik karya arsitektur tradisional Jawa yang paling
menarik. Keraton ini selesai dibangun pada tahun 1790. Inilah pusat kegiatan kesultanan
di Jogja. Sultan Yogya adalah gubernur di provinsi Yogyakarta, sekaligus pula adalah kepala
budaya di Jogja yang dihormati dan dicintai oleh seluruh masyarakat Jogja.
Keraton
Yogyakarta
Berjalan-jalan
di sekitar istana dan menelusuri setiap detail kecil di kompleks kerajaan
adalah cara terbaik menikmati salah satu tempat wisata di Jogja ini. Salah satu
bangunan yang paling mengesankan di Keraton Yogyakarta adalah Bangsal Kencono,
yakni sebuah “paviliun bertahtakan emas”. Bangunan megah ini merupakan contoh
kesenian Jawa yang mencerminkan keragaman agama dan budaya daerah. Anda tidak
akan menemukan penjaga militer di dalam kompleks keraton ini karena diyakini
wilayah keraton dilindungi oleh kekuatan makhluk halus.
Alamat
Keraton Yogyakarta: Jl.
Alun-Alun Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.805284,110.364203
Koordinat GPS: -7.805284,110.364203
6. Museum Sonobudoyo
Inilah museum di Jogja yang menyuguhkan Anda akan sejarah, budaya, dan
arsitektur bangunan Jawa yang mengagumkan. Diresmikan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwana VIII pada tahun 1935, Museum Sonobudoyo adalah rumah koleksi
budaya dan sejarah Jawa yang paling lengkap di Indonesia setelah Museum
Nasional Republik Indonesia yang ada di Jakarta.
Museum
Sonobudoyo
Museum
Sonobudoyo terbuka bagi umum, mulai dari pukul 8 pagi hingga 2 sore. Pada hari
senin, hari libur, dan hari besar akan tutup untuk kunjungan publik. Untuk
dapat masuk ke tempat wisata Jogja yang satu ini, Anda harus membayar tiket
masuk Museum Sonobudoyo sebesar Rp 3 ribu per orang (dewasa) dan Rp 2.500 per
orang (anak-anak). Untuk turis asing, harga tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per
orang.
Di museum
ini, Anda dapat menyaksikan pertunjukkan wayang kulit (dengan menggunakan
bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa) mulai dari pukul 20.00 hingga
22.00 di malam hari. Untuk menonton, Anda harus membayar tiket pertunjukan
wayang sebesar Rp 20 ribu per orang.
Alamat
Museum Sonobudoyo: Jl.
Trikora No. 6, Pendowoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.802306,110.363902
Koordinat GPS: -7.802306,110.363902
7. Candi Plaosan
Candi
Plaosan terletak dekat dengan Candi Prambanan, memiliki pesona unik di antara
sejumlah tempat wisata candi di Jogja. Candi Plaosan ini dibangun oleh Rakai
Panangkaran, salah seorang raja dari Dinasti Syailendra, yang juga mendirikan
Candi Borobudur dan Candi Sewu. Candi ini disebut juga candi kembar, terbagi
atas dua bagian, yakni Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor. Letak
keduanya saling berdekatan, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Candi
Plaosan
Dari corak
bangunan candi, diketahui bahwa tempat wisata di Jogja yang satu ini adalah
perpaduan antara dua kebudayaan, yaitu Hindu dan Buddha. Menurut keyakinan
masyarakat lokal, Candi Plaosan ini memiliki kekuatan cinta kasih antara Rakai
Pikatan dan Pramudya Wardhani. Oleh karenanya, diyakini akan mendatangkan
berkah bagi pasangan pria dan wanita. Itulah sebab objek wisata candi ini cukup
populer bagi pasangan suami istri yang ingin dikaruniai kelahiran seorang anak.
Alamat Candi
Plaosan: Kokosan,
Prambanan, Jawa Tengah
Koordinat GPS: -7.740434,110.504547
Koordinat GPS: -7.740434,110.504547
8. Pantai Baron
Pantai yang
berjarak sekitar 65 km dari pusat kota Jogja ini memiliki pesona panorama yang indah dan adalah
tempat bagi Anda yang ingin menyantap aneka hidangan laut. Pantai Baron ini
sesungguhnya adalah sebuah teluk dengan keberadaan dua buah bukit yang
mengapitnya di sisi kiri dan kanannya.
Pantai Baron
Daya pikat objek wisata pantai Jogja yang satu ini adalah pada sajian kuliner laut yang
lezat. Anda dapat mencicipi lobster, ikan kakap, bawal putih, hingga tongkol.
Pantai Baron adalah juga dermaga bagi para nelayan, Anda akan menjumpai adanya
pelelangan ikan di kawasan pantai ini.
Alamat
Pantai Baron: Kanigoro,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -8.128825,110.548776
Koordinat GPS: -8.128825,110.548776
9. Kotagede
Di sinilah tempat Panembahan Senopati, pendiri
kerajaan Mataram baru mendirikan istananya pada tahun 1575. Dari garis
keturunannya, Panembahan Senopati adalah keturunan langsung dari penguasa
Mataram kuno yang membangun Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kotagede adalah tempat wisata di Jogja yang
tepat bagi Anda yang ingin menikmati wisata dengan berjalan kaki. Di daerah
ini, Anda dapat menjumpai toko-toko perak tradisional dan rumah berubin mosaik
berjajar di tepi jalan, dahulu rumah-rumah ini merupakan rumah para bangsawan
dan pedagang kerajaan. Anda dapat melihat-lihat dan membeli kerajinan perak
buatan tangan yang menarik dari tempat ini.
Kota Gede
Saat ini, kawasan Kotagede adalah pusat industri perak
di Yogyakarta. Selain itu, Anda juga dapat
mengunjungi sebuah situs kuno yang merupakan tempat pemakaman anggota kerajaan
di Kotagede ini. Hanya saja, Anda harus memakai pakaian Jawa yang dapat disewa
di pos pendaftaran sebab makam raja-raja Mataram yang ada di tempat ini
dianggap suci.
Alamat
Kotagede: Kotagede,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.828262,110.39986
Koordinat GPS: -7.828262,110.39986
10. Goa Selarong
Tempat wisata Jogja yang satu ini dikenal pula sebagai
tempat wisata religius di Jogja. Banyak pengunjung datang ke Goa Selarong untuk
melakukan meditasi dan aneka ritual lainnya. Goa Selarong adalah tempat di mana
perjuangan Pangeran Diponegoro berpusat, yang menjadi markas gerilya dalam
peperangan melawan penjajahan Belanda.
Goa Selarong Jogja
Bagi sebagian kalangan, goa ini dianggap memiliki
nilai mistik dan mengandung misteri. Untuk dapat menikmati wisata di Goa
Selarong, Anda dapat membayar tiket masuk sebesar Rp 2 ribu per orang. Jika
membawa kendaraan, maka Anda juga harus membayar biaya parkir. Fasilitas publik
yang tersedia di tempat wisata Goa Selarong di antaranya adalah toilet umum,
tempat ibadah, sarana bermain, gardu pandang, pendopo untuk beristirahat, dan
bahkan dapat dijadikan sebagai bumi perkemahan jika Anda suka.
Alamat Goa Selarong: Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.865632,110.313009
Koordinat GPS: -7.865632,110.313009
11. Goa Jomblang
Goa yang terletak di Desa Jetis
Wetan, Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki pesona wisata goa
yang disebut sebagai “Cahaya Surgawi”. Jika Anda menyusuri hingga ke dasar goa,
Anda akan menemukan sebuah lorong alami yang merupakan penghubung antara Goa Jomblang dan Goa Grubug.
Di sinilah
Anda dapat menyaksikan stalagmit hijau kecokelatan dan sinar matahari yang
menembus kegelapan dalam goa, menghadirkan sebuah pemandangan wisata goa nan memukau yang menerangi
stalaktit dan stalagmit sehingga lantai gua begitu indah, dan sebagian orang
menyebutnya sebagai Cahaya Surgawi.
Alamat Goa
Jomblang: Padukuhan
Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -8.028667,110.638361
Koordinat GPS: -8.028667,110.638361
12. Taman Pintar Yogyakarta
Berada di
pusat kota Jogja, Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah laboratorium
dengan kemasan rekreasi yang sangat bermanfaat bagi para pelajar. Inilah tempat
di mana para siswa dapat secara bebas dan leluasa mendalami pelajaran sains di
sekolah melalui pengamatan langsung.
Taman Pintar
Yogyakarta
Sebagai
wahana rekreasi dan belajar, Taman Pintar terbuka untuk umum tidak terkecuali
bagi rombongan pelajar. Tersedia berbagai fasilitas penunjang, diantaranya
adalah food court, ruang audiovisual, area bermain (playground), dan ruang pertemuan
multifungsi (exhibition hall).
No comments:
Post a Comment