Friday 29 January 2016

sejarah dan tempat wisata di Jogjakarta



SEJARAH BERDIRINYA KOTA JOGJAKARTA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh18MWeTmzpra961BbhoZAeuKVGcj2Glg2RpZWDWS3BKY_4zLS2UzCFpMcOeVSMFJddicgbS5COJkTmlWk5YYdAxaVRetKqXKBbCaHlYRcwbhyphenhyphenSfZZ4RFVm9QYG1fbKaYmMXEWWvhIVlnGk/s320/kraton+jogja.jpg
      Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir 1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui pembangunan fisik kraton.

      Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati.

      Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004


KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA
I     BATAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
      Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Slema
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Slema
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut


II     KEADAAN ALAM
      Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong    
Bagian tengah adalah Sungai Code
Sebelah barat adalah Sungai Winongo

III     LUAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
      Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²


IV     TIPE TANAH
      Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)


V     IKLIM
      Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam


VI     DEMOGRAFI
      Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.
TEMPAT WISATA DI JOGJA
Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Jogja yang paling terkenal dan merupakan destinasi wisata Jogja yang menarik untuk dikunjungi.
1. Candi Prambanan
Inilah candi Hindu terbesar di kawasan Asia Tenggara, berketinggian 47 meter dan telah dinyatakan sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO. Inilah pula candi Hindu paling megah yang ada di Indonesia. Candi Prambanan ini terletak di perbatasan antara 2 provinsi, yakni Jogjakarta dan Jawa Tengah. Objek wisata Jogja ini memiliki panorama nan memikat, sungguh eksotik di kala senja tatkala cahaya matahari menyinari bangunan candi dengan gradasinya yang mempesona. Dari dekat, Anda dapat menyaksikan pemandangan arsitektur dan desain candi yang begitu indah.
Candi Prambanan di Jogja
Candi Prambanan di Jogja
Candi Prambanan adalah sebuah tempat wisata di Jogja dengan riwayat yang tua. Letak posisi candi Jogja yang satu ini dengan Candi Borobudur tidaklah berjauhan, hal ini memberikan pesan kuat bahwa sejak dahulu kala telah terjadi keharmonisan antar pemeluk agama Buddha dan Hindu di tanah Jawa.
Sejarah Candi Prambanan dimulai pada tahun 850 Masehi, pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra yang berkuasa pada ketika itu. Berdasarkan Prasasti Shivagrha yang berangka tahun 856 Masehi, candi di Jogja yang satu ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa. Masih berdasarkan prasasti, Candi Prambanan pada awalnya dinamakan Shiva-grha, yang artinya Rumah Siwa, dan selanjutnya disebut pula sebagai Shiva-laya, yang berarti Kerajaan Siwa.
Di kawasan wisata candi Jogja ini, terdapat kompleks besar bangunan candi yang menunjukkan bahwa Candi Prambanan adalah pusat kegiatan pemujaan dan acara keagamaan. Penemuan reruntuhan Candi Boko yang terletak hanya 5 km arah selatan dari lokasi Candi Prambanan menegaskan bahwa kawasan sekitar candi adalah pusat pemerintahan kerajaan Mataram Hindu dari Dinasti Sanjaya. Perlu diketahui, Candi Boko adalah bekas kompleks istana Kerajaan Mataram Hindu pada masa itu menurut bukti-bukti sejarah dan merupakan pusat pemerintahan.
Rasa hormat yang besar dari masyarakat lokal terhadap candi ini memunculkan legenda Roro Jonggrang yang terkenal itu.
Alamat Candi Prambanan: Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta | (0274) 496401
Peta Lokasi: klik
di sini
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
2. Pantai Parangtritis
Berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Jogja, Pantai Parangtritis adalah pantai di Jogja dengan deburan ombak yang cukup besar, memiliki tebing batu yang menjulang tinggi dan berhampar pasir vulkanis hitam yang kemilau tatkala diterpa sinar matahari.
Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis
Menurut kisah dan keyakinan masyarakat lokal, pantai Jogja yang satu ini adalah juga tempat yang anggap suci atau keramat. Berdasarkan legenda, pantai ini adalah kediaman Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Pantai Selatan yang terkenal dengan pakaiannya yang berwarna hijau. Oleh sebab itu, pengunjung pantai dilarang menggunakan pakaian warna hijau ketika berada di kawasan pantai Parangtritis ini.
Gemuruh ombak dan udara pantai yang sejuk adalah daya pikat yang ada di tempat wisata Jogja yang satu ini. Beberapa bukit hijau nan subur adalah suguhan panorma yang menambah daya pikat pantai Parangtritis. Jika suka, Anda dapat pergi ke Parangwedang, sebuah tempat sumber air panas di Jogja dan Anda dapat merendam tubuh untuk mendapatkan kesegaran. Selain itu, bersantai di gubug yang berjejer di pinggir pantai adalah pengalaman menarik tatkala menikmati wisata pantai di Jogja yang satu ini.
Alamat Pantai Parangtritis: Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik
di sini
Koordinat GPS: -8.0207581,110.3124376
3. Resor Kaliurang
Inilah suguhan pemandangan hijau nan memikat dengan udara yang begitu sejuk di Jogja. Wisata Kaliurang adalah salah satu tempat terbaik untuk melepaskan diri dari keramaian kota dan ragam aktivitas sehari-hari. Berada di dataran tinggi dengan ketinggian 900 m dpl, udara sejuk sungguh menyegarkan bagi tubuh.
Resor Kaliurang
Resor Kaliurang
Salah tempat wisata di Jogja ini menawarkan sejumlah kegiatan wisata menarik, di antaranya berenang, berjalan-jalan, dan bersantai. Tempat terbaik untuk berenang adalah air terjun Telogo Muncar dan kolam renangnya. Menyusuri setiap sisi resor Kaliurang ini adalah pengalaman wisata menarik yang dapat Anda temukan. Bagi para pecinta gunung, resor ini adalah juga tempat menginap bagi mereka yang ingin medaki ke Gunung Merapi.
Alamat Resor Kaliurang: Desa Hargobinangun, Kec. Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.596794,110.426213
4. Malioboro
Inilah jalan di Jogja yang menjadi salah satu pilihan favorit para penikmat perjalanan untuk menghabiskan waktu di Jogja. Di sepanjang jalan Malioboro, Anda dapat berbelanja ria dan mendapatkan salah satu barang unik khas Jogja. Jika suka, Anda bahkan dapat menyusuri toko-toko yang ada di pasar Beringharjo saat siang hari. Kawasan Malioboro ini adalah salah satu tujuan wisata belanja Jogjakarta yang terkenal.
Tahukah Anda, Jalan Malioboro awalnya digunakan sebagai rute upacara dan membentuk sebuah garis lurus jika ditarik dari Keraton Yogyakarta ke Gunung Merapi.
Malioboro Jogja
Malioboro Jogja
Di Malioboro, Anda bahkan dapat menikmati sajian kuliner atau menyantap hidangan di lesehan. Di malam hari, kuliner angkringan Jogja dapat Anda nikmati di kawasan ini. Malioboro adalah destinasi favorit di Jogja, yang bahkan hanya dengan duduk bersantai di depan Monumen Serangan 11 Maret, Anda dapat menikmati suasana Malioboro yang memikat.
Alamat Malioboro: Jl. Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.7935099,110.3656956
5. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah contoh terbaik karya arsitektur tradisional Jawa yang paling menarik. Keraton ini selesai dibangun pada tahun 1790. Inilah pusat kegiatan kesultanan di Jogja. Sultan Yogya adalah gubernur di provinsi Yogyakarta, sekaligus pula adalah kepala budaya di Jogja yang dihormati dan dicintai oleh seluruh masyarakat Jogja.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
Berjalan-jalan di sekitar istana dan menelusuri setiap detail kecil di kompleks kerajaan adalah cara terbaik menikmati salah satu tempat wisata di Jogja ini. Salah satu bangunan yang paling mengesankan di Keraton Yogyakarta adalah Bangsal Kencono, yakni sebuah “paviliun bertahtakan emas”. Bangunan megah ini merupakan contoh kesenian Jawa yang mencerminkan keragaman agama dan budaya daerah. Anda tidak akan menemukan penjaga militer di dalam kompleks keraton ini karena diyakini wilayah keraton dilindungi oleh kekuatan makhluk halus.
Alamat Keraton Yogyakarta: Jl. Alun-Alun Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.805284,110.364203
6. Museum Sonobudoyo
Inilah museum di Jogja yang menyuguhkan Anda akan sejarah, budaya, dan arsitektur bangunan Jawa yang mengagumkan. Diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada tahun 1935, Museum Sonobudoyo adalah rumah koleksi budaya dan sejarah Jawa yang paling lengkap di Indonesia setelah Museum Nasional Republik Indonesia yang ada di Jakarta.
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terbuka bagi umum, mulai dari pukul 8 pagi hingga 2 sore. Pada hari senin, hari libur, dan hari besar akan tutup untuk kunjungan publik. Untuk dapat masuk ke tempat wisata Jogja yang satu ini, Anda harus membayar tiket masuk Museum Sonobudoyo sebesar Rp 3 ribu per orang (dewasa) dan Rp 2.500 per orang (anak-anak). Untuk turis asing, harga tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang.
Di museum ini, Anda dapat menyaksikan pertunjukkan wayang kulit (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa) mulai dari pukul 20.00 hingga 22.00 di malam hari. Untuk menonton, Anda harus membayar tiket pertunjukan wayang sebesar Rp 20 ribu per orang.
Alamat Museum Sonobudoyo: Jl. Trikora No. 6, Pendowoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.802306,110.363902
7. Candi Plaosan
Candi Plaosan terletak dekat dengan Candi Prambanan, memiliki pesona unik di antara sejumlah tempat wisata candi di Jogja. Candi Plaosan ini dibangun oleh Rakai Panangkaran, salah seorang raja dari Dinasti Syailendra, yang juga mendirikan Candi Borobudur dan Candi Sewu. Candi ini disebut juga candi kembar, terbagi atas dua bagian, yakni Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor. Letak keduanya saling berdekatan, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Dari corak bangunan candi, diketahui bahwa tempat wisata di Jogja yang satu ini adalah perpaduan antara dua kebudayaan, yaitu Hindu dan Buddha. Menurut keyakinan masyarakat lokal, Candi Plaosan ini memiliki kekuatan cinta kasih antara Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Oleh karenanya, diyakini akan mendatangkan berkah bagi pasangan pria dan wanita. Itulah sebab objek wisata candi ini cukup populer bagi pasangan suami istri yang ingin dikaruniai kelahiran seorang anak.
Alamat Candi Plaosan: Kokosan, Prambanan, Jawa Tengah
Koordinat GPS: -7.740434,110.504547
8. Pantai Baron
Pantai yang berjarak sekitar 65 km dari pusat kota Jogja ini memiliki pesona panorama yang indah dan adalah tempat bagi Anda yang ingin menyantap aneka hidangan laut. Pantai Baron ini sesungguhnya adalah sebuah teluk dengan keberadaan dua buah bukit yang mengapitnya di sisi kiri dan kanannya.
Pantai Baron
Pantai Baron
Daya pikat objek wisata pantai Jogja yang satu ini adalah pada sajian kuliner laut yang lezat. Anda dapat mencicipi lobster, ikan kakap, bawal putih, hingga tongkol. Pantai Baron adalah juga dermaga bagi para nelayan, Anda akan menjumpai adanya pelelangan ikan di kawasan pantai ini.
Alamat Pantai Baron: Kanigoro, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -8.128825,110.548776
9. Kotagede
Di sinilah tempat Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram baru mendirikan istananya pada tahun 1575. Dari garis keturunannya, Panembahan Senopati adalah keturunan langsung dari penguasa Mataram kuno yang membangun Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kotagede adalah tempat wisata di Jogja yang tepat bagi Anda yang ingin menikmati wisata dengan berjalan kaki. Di daerah ini, Anda dapat menjumpai toko-toko perak tradisional dan rumah berubin mosaik berjajar di tepi jalan, dahulu rumah-rumah ini merupakan rumah para bangsawan dan pedagang kerajaan. Anda dapat melihat-lihat dan membeli kerajinan perak buatan tangan yang menarik dari tempat ini.
Kota Gede
Kota Gede
Saat ini, kawasan Kotagede adalah pusat industri perak di Yogyakarta. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi sebuah situs kuno yang merupakan tempat pemakaman anggota kerajaan di Kotagede ini. Hanya saja, Anda harus memakai pakaian Jawa yang dapat disewa di pos pendaftaran sebab makam raja-raja Mataram yang ada di tempat ini dianggap suci.
Alamat Kotagede: Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.828262,110.39986
10. Goa Selarong
Tempat wisata Jogja yang satu ini dikenal pula sebagai tempat wisata religius di Jogja. Banyak pengunjung datang ke Goa Selarong untuk melakukan meditasi dan aneka ritual lainnya. Goa Selarong adalah tempat di mana perjuangan Pangeran Diponegoro berpusat, yang menjadi markas gerilya dalam peperangan melawan penjajahan Belanda.
Goa Selarong Jogja
Goa Selarong Jogja
Bagi sebagian kalangan, goa ini dianggap memiliki nilai mistik dan mengandung misteri. Untuk dapat menikmati wisata di Goa Selarong, Anda dapat membayar tiket masuk sebesar Rp 2 ribu per orang. Jika membawa kendaraan, maka Anda juga harus membayar biaya parkir. Fasilitas publik yang tersedia di tempat wisata Goa Selarong di antaranya adalah toilet umum, tempat ibadah, sarana bermain, gardu pandang, pendopo untuk beristirahat, dan bahkan dapat dijadikan sebagai bumi perkemahan jika Anda suka.
Alamat Goa Selarong: Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -7.865632,110.313009
11. Goa Jomblang
Goa JomblangGoa yang terletak di Desa Jetis Wetan, Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki pesona wisata goa yang disebut sebagai “Cahaya Surgawi”. Jika Anda menyusuri hingga ke dasar goa, Anda akan menemukan sebuah lorong alami yang merupakan penghubung antara Goa Jomblang dan Goa Grubug.





Di sinilah Anda dapat menyaksikan stalagmit hijau kecokelatan dan sinar matahari yang menembus kegelapan dalam goa, menghadirkan sebuah pemandangan wisata goa nan memukau yang menerangi stalaktit dan stalagmit sehingga lantai gua begitu indah, dan sebagian orang menyebutnya sebagai Cahaya Surgawi.
Alamat Goa Jomblang: Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat GPS: -8.028667,110.638361
12. Taman Pintar Yogyakarta
Berada di pusat kota Jogja, Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah  laboratorium dengan kemasan rekreasi yang sangat bermanfaat bagi para pelajar. Inilah tempat di mana para siswa dapat secara bebas dan leluasa mendalami pelajaran sains di sekolah melalui pengamatan langsung.
Taman Pintar Yogyakarta
Taman Pintar Yogyakarta
Sebagai wahana rekreasi dan belajar, Taman Pintar terbuka untuk umum tidak terkecuali bagi rombongan pelajar. Tersedia berbagai fasilitas penunjang, diantaranya adalah food court, ruang audiovisual, area bermain (playground), dan ruang pertemuan multifungsi (exhibition hall).

No comments:

Post a Comment

contoh surat jual beli tanah

SURAT JUAL BELI MUTLAK TANAH SAWAH Yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing bernama Odah, tempat di kampung  ......... Rt 02...