Wednesday 19 December 2018

Laporan Praktek Kerja Lapangan tentang keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukkan pada individu, kelompok, keluarga dan masyarakat, baik sehat maupun sakit (UUK no 38 Tahun 2014).
Dengan melalui pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan ini dapat membantu menghasilkan tunas-tunas yang bisa meningkatkan kualitas kesehatan bangsa, terutama dalam pelayanan kesehatan yang dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan –kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di salah satu instansi rumah sakit ini diharapkan mampu mewujudkan dan meningkatkan mutu lulusan Sekolah Menengah  Kejuruan (SMK). Sehingga lulusan dapat turun ke dunia kerja dengan mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang di dapat selama PKL. Dengan PKL diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang profesional dan memiliki etos kerja yang tinggi diantaranya :
1.    Disiplin waktu; dengan tidak menyia-nyiakan waktu luang, dan menjauhi sifat pemalas
2.    Semangat; dalam mempertahanakan kebaikan.
3.    Beretika; bersikap sebagaimana mestinya seorang perawat yang selalu menerapkan prinsip 3S (Senyum, Sapa, Salam) dan bersikap ramah terhadap siapa saja dan ikhlas melakukannya.
4.    Kreatif; dalam hal ini siswa mampu mengeluarkan ide-idenya untuk berkreatifitas dalam hal kebaikan .
5.    Gesit : dalam hal ini cepat tanggap dalam menyelesaikan suatu masalah.

Visi dan Misi Prodi Keperawatan  SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya
1.1.1.      Visi
Terbentuknya asisten keperawatan yang unggul dan berakhlak mulia

1.1.2.      Misi:
1.      Membentuk sikap yang terpuji sebagai umat yang beragama .
2.      Menjunjung tinggi sifat kemanusiaan.
3.      Memiliki pengetahuan dengan predikat sangat baik.
4.      Mampu mengembangkan pendidikan di bidang keperawatan.
5.      Memiliki kompetensi mandiri dalam pelayanan keperawatan.
6.      Siap bekerja sama dengan profesi lain di bidang keperawatan.
Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu proses pembelajaran dan penerapan bagi siswa SMK dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di dunia nyata yang dilakukan di instansi rumah sakit bagi Program Keahlian Keperawatan dan apotek bagi Program Keahlian Farmasi.

1.2.       Tujuan
1.2.1.      Tujuan Umum
Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar siswa mendapatkan gambaran dan pengalaman kerja diinstansi kesehatan secara langsung berinteraksi serta memberikan pelayanan keperawatan.
1.2.2.      Tujuan Khusus berorientasi pada kasus yang di pilih
1)      Ingin melakukan pengkajian pada Tn.D dengan diagnose Pankreatitis
2)      Ingin mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah pada Tn.D dengan diagnosa Pankreatitis
3)      Ingin menentukan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar manusia yang muncul pada Tn. D dengan diagnosa Pankreatitis
4)      Ingin melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
5)      Ingin menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan pada Tn. D dengan diagnosa Pankreatitis
6)      Ingin mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada Tn. D dengan diagnosa Pankreatitis

1.3.       Waktu dan Lokasi      
 PKL dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan, terhitung dari tanggal 19 Maret 2018 sampai tanggal 2 Mei 2018 di instansi Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya yang berlokasi di Jl. Otto Iskandar Dinata No. 15 Tasikmalaya, dengan dibagi 2 shift yaitu :
1.    Shift pagi dari : pukul 06.00-13.00 WIB
2.    Shift siang dari : pukul 13.00-20.00 WIB


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1.  Tinjauan Kasus
2.1.1.    Definisi
Pankreatitis adalah peradangan yang terjadi di dalam pancreas dalam waktu yang cukup singkat.
Pankreas sendiri merupakan sebuah organ berukuran kecil yang terletak di belakang organ lambung dan di bawah tulang iga. Organ ini memproduksi enzim-enzim yang berfungsi mencerna karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan yang kita makan, dan membantu metabolisme dalam tubuh melalui produksi hormon.Meskipun berlangsung relatif singkat, peradangan yang ditimbulkan oleh pankreatitis akut dapat menyebabkan kerusakan serius pada pankreas serta komplikasi fatal.
2.1.2.    Etiologi
Secara umum, enzim-enzim pencernaan yang diproduksi pankreas hanya akan teraktivasi saat sudah mencapai usus halus. Dalam kasus pankreatitis akut, enzim tersebut teraktivasi di dalam pankreas dan memicu reaksi kimia yang dapat mengakibatkan peradangan pada pankreas. Meskipun terdapat beberapa faktor yang dipercaya menjadi pemicu utama, dan minuman beralkohol, belum ada bukti spesifik yang mendukung mengapa hal tersebut terjadi.
Selain konsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu, ada beberapa hal lain yang duga bisa menyebabkan pankreatitis akut terjadi. Di antaranya adalah kerusakan pankreas akibat cedera atau operasi di bagian perut, hipertrigliserida (kadar trigliserida darah yang tinggi), kadar kalsium tinggi dalam darah, infeksi, parasit, efek samping antibiotik dan kemoterapi, kelainan autoimun, serta penyakit fibrosis kistik.
Pankreatitis akut bisa diderita oleh segala kelompok usia, meskipun umumnya terjadi pada kelompok usia paruh baya hingga tua. Pada laki-laki, penyakit ini biasanya terkait dengan konsumsi minuman beralkohol. Sedangkan pada perempuan, pankreatitis akut biasanya terkait dengan. batuempedu. Risiko terkena pankreatitis akut berat pun meningkat jika sudah memasuki usia di atas 70 tahun, perokok, pecandu minuman beralkohol.
2.1.3.    Tanda dan Gejala
Pankreatitis biasanya ditandai dengan gejala berupa:
1.     Nyeri tumpul hebat (rasa sakit seperti ditekan atau diremas) di sekitar bagian perut atas. Nyeri ini bisa bertambah buruk dan menjalar sepanjang punggung hingga bagian bawah tulang belikat kiri.
2.     Demam.
3.     Kulit dan bagian putih mata menjadi menguning
4.     Rasa nyeri yang dirasakan bisa terasa memburuk dengan cepat, apalagi Mual atau muntah.
5.     Diare.
6.     Perut terasa sakit saat disentuh atau mengalami pembengkakan.
Saat penderita berbaring, makan (terutama makanan berlemak), dan minum.
Pada kasus yang disebabkan oleh alkohol, gejala nyeri pankreatitis akut biasanya muncul dalam waktu enam hingga 12 jam setelah penderita mengonsumsi minuman beralkohol. Sedangkan pada kasus pankreatitis akut yang dipicu oleh batu empedu, gejala nyeri biasanya muncul setelah penderita mengonsumsi makanan dalam porsi besar.
Selain itu, gejala dehidrasi atau hipotensi dapat terjadi ketika kondisi memburuk dan mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal. Segera temui dokter jika gejala terus dialami agar dapat dilakukan pemeriksaan.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan tersebut di antaranya adalah:
1.     Pemeriksaan darah untuk menentukan kadar amilase dan lipase pankreas.
2.     Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI.
3.     Endoskopi pankreas (ERCP), yaitu metode pemeriksaan menggunakan selang khusus berkamera yang dimasukkan ke dalam saluran pancreas.

2.1.4.    Pengobatan Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut diobati dan dipantau di rumah sakit. Pengobatan suportif, seperti oksigen dan cairan infus, akan diberikan. Selain itu juga obat-obatan pereda sakit atau antibiotik apabila jaringan di sekitar pankreas terinfeksi.
Pada kasus yang cukup berat, pasien tidak boleh mengonsumsi makanan padat karena akan membuat pankreas bekerja keras, sehingga memerlukan pemberian nutrisi cair lewat selang yang dimasukkan melalui hidung. Biasanya makanan padat tidak akan diberikan sampai pasien pulih sepenuhnya.
Sebagian besar pasien pankreas akut diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan selama lima hingga sepuluh hari. Untuk kasus parah (terutama yang telah berkembang menjadi komplikasi), pengobatan akan membutuhkan waktu lebih lama dan mungkin dilakukan di ruang perawatan intensif atau ICU.
Setelah kondisi pasien stabil, penyebab yang mendasari perlu ditangani. Jika pankreatitis akut disebabkan oleh penyumbatan batu empedu, maka prosedur pengangkatan batu empedu melalui pembedahan biasa ataupun bedah endoskopik perlu dilakukan. Pengobatan batu empedu biasanya dilakukan di rumah sakit melalui rawat inap, sehingga memudahkan dokter untuk memantau kondisi pasien, serta mencegah kondisi menjadi semakin memburuk.
Jika pankreatitis akut disebabkan oleh kecanduan minuman beralkohol, maka pasien akan diminta untuk menghentikan kebiasaan tersebut, misalnya melalui rehabilitasi, konseling rutin, atau pemberian obat acamprosate yang dapat menurunkan keinginan mengonsumsi minuman beralkohol.
2.1.5.    Pencegahan Pankreatitis
Karena pankreatitis erat kaitannya dengan konsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu, maka langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan cara menghindari dua faktor risiko tersebut, misalnya:
1.                        Mengurangi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
2.     Menghindari atau membatasi makanan berkolesterol tinggi guna mencegah terbentuknya batu empedu, seperti daging berlemak, makanan berminyak, dan makanan-makanan yang mengandung banyak mentega.
3.     Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh.
Pankreatitis akut juga rentan dialami penderita obesitas, karena itu penerapan diet dan olahraga secara teratur diperlukan sebagai langkah pencegahan.

2.2     Tekhnik Pengumpulan Data
 Data adalah catatan atas pengumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berasal dari bahasa latin yang berarti “Sesuatu yang diberikan” Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Data dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Data Objektif
Data objektif merupakan data yang dapat di observasi dan diukur dapat diperoleh dengan panca indra (terlihat, terdengar, tercium, teraba) selama pemeriksaan fisik dilaksanakan, Misalnya: frekuensi, nadi, pernafasan, tekanan darah, edeum, berat badan, tingkat kesadaran.
2.  Data Subjektif
Data subjektif merupakan data yang di dapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditemukan oleh perawat, mencakup presepsi (pandangan), perasaan, ide pasien tentang status kesehatannya. Misalnya : tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, perasaan malu.
2.2.1                      Observasi
Observasi yaitu sebagai suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan lingkungan (social dan material) individu yang sedang diamati

2.2.2    Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dari klien secara langsung antara perawat dan klien maupun keluarga klien yang dikumpulkan salah satu periode kontak atau lebih dan harus mencakup semua data yang relvan (Sutoyo,2012)
2.2.3        Pemeriksaan Fisik
Untuk melakukan pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat tekhnik yaitu :
a.    Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan atau dengan cara melihat tubuh yang sedang diperiksa
b.    Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan indra peraba terhadap bagian bagian yang mengalami kelainan
c.    Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan indra pendengaran. Biasanya menggunakan alat bantu lainnya seperti stetoskop
d.   Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh dengan tangan atau dengan alat bantu
2.2.4        Jenis Data
1.    Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur dapat diperoleh menggunakan panca indra selama pemeriksaan fisik
2.    Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.





2.3         Kebutuhan Dasar Manusia
1.      Kebutuhan Fisik
Kebutuhan fisik adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik yaitu kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, tidur seks, oksigen
2.      Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis biasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan normal. Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan, akan keteraturan dan stabilitasi yang sangat berlebihan dan menghindari yang bersifat asing yang tidak digarapkannya.
3.      Kebutuhan Sosial
Kebutuhan social, kebutuhan akan saling memiliki, dimiliki, kasih saying, dan kebutuhan akan rasa memiliki tempat ditengah kelompoknya (Ajis, Hidayat, dan Musrifasul, 2008)

















BAB III
PENGKAJIAN

3.1.       Identitas Pasien
Nama                                         : Tn. D
Umur                                        : 34Tahun
Agama                                       : Islam
Bangsa                                       : Indonesia
Jenis kelamin                             : Laki-laki
Pendidikan                                : -
Pekerjaan                                   : Polisi
Diagnosa Medis                         : Pankreatitis
Tanggal Masuk                         : 20 Maret 2018 Pukul 04.10 WIB
Tanggal Pengkajian                   : 20 Maret 2018 Pukul 07.40 WIB
Ruang Rawat                             : 3C Kamar 3.5
Alamat                                       : Bantarsari Kota Tasikmalaya
                
3.2.       Identitas Penanggung jawab
Nama                                         : Ny.T
Umur                                         : 38 Tahun
Jenis Kelamin                           : Perempuan
Agama                                       : Islam
Pekerjaan                                   : Ibu Rumah Tangga 
Pendidikan                                : -
Hubungan Dengan Pasien         : Kakak pasien
Alamat                                       : Bantarsari Kota Tasikmalaya

3.3.       Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pinggang sebelah kiri


3.4.       Riwayat Kesehatan
3.4.1.   Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Jasa Kartini (RSJK) Tasikmalaya bersama keluarganya melalui jalur Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 04.10 WIB  dengan keluhan nyeri
Hasil pemeriksaan IGD :
Tekanan Darah               : 110/80 Mmhg           
Pulse                              : 80x/Menit
Respirasi                        : 20x/Menit
Suhu                               : 36,7° C
Pada saat dikaji tanggal 20 Maret 2018  Pukul 07.40 WIB  di ruang 3C kamar 3.5 pasien mengeluh nyeri. Nyeri  dirasakan seperti di tusuk-tusuk, nyeri dirasakan hanya di daerah pnggang sebelah kiri saja di dengan skala nyeri 8 dari rentang 0-10, nyeri dirasakan pada saat beraktifitas dan berkurang jika diistirahatkan.  Keluhan disertai dengan badan lemas, meringis kesakitan, dan tidak nafsu makan.
3.4.2.   Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada saat dikaji pasien mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami riwayat penyakit  yang sama seperti  yang dialami saat ini atau penyakit lain.
3.4.3.   Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada saat dikaji keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti ini, juga tidak memiliki penyakit keturunan dan penyakit menular

3.5.       Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital & Pemeriksaan Fisik.
3.5.1.   Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah                : 90/70Mmhg
Pulse                                : 100x/Menit
Respiras
i                          :  24x/Menit
Suhu                                : 38,2° C
BB                                   : 30  Kg
3.5.2.   Pengkajian Data Subjektif dan Data Objektif
a.       Data Objektif
1.      Pasien tampak meringis kesakitan
2.      Skala nyeri 8 dari rentang 0-10
3.      Pasien tampak gelisah
4.      Pasien tampak lemas
5.      Pasien tampak pucat
6.      Pasien tampak kesulitan untuk beraktifitas
7.      Porsi makan tampak utuh
b.      Data Subjektif
1.        Pasien mengeluh nyeri pinggang seperti di tusuk-tusuk
2.        Pasien mengeluh tidak bisa beraktifitas
3.        Pasien mengeluh lemas
4.        Pasien mengeluh tidak nafsu makan
5.        Pasien mengeluh tidak nyaman dengan nyerinya

3.6.       Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia
1.    Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
2.    Gangguan Kebutuhan Nutrisi
3.    Gangguan Pola Aktifitas









BAB IV
TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

4.1.       Persiapan
4.1.1.      Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang bersih dan rapih dan membersihkan ruangan setiap hari serta meletakkan alat-alat keperawatan yang ada di ruangan sesuai dengan tata letaknya. Selain menciptakan lingkungan yang bersih dan rapih hal yang harus diperhatikan  menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
4.1.2.      Alat
1.    Siapkan alat tindakan sesuai tindakan yang akan dilaksanakan
2.    Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril
3.    Susun peralatan yang akan digunakan secara ergonomis
4.    Dekatkan peralatan kepada pasien
5.    Pasien yang akan digunakan agar lebih mudah
6.    Bersihkan dan sterilkan kembali peralatan yang telah digunakan.
4.1.3.      Petugas
1.      Sebelum masuk ke ruangan pasien petugas mengetuk pintu serta mengucapkan salam.
2.      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
3.      Gunakan handscoon dan masker sesuai tindakan yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
4.      Sebelum dan sesudah tindakan petugas harus mencuci tangan.
4.1.4.      Pasien
1.      Beritahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2.      Atur posisi pasien senyaman mungkin, sesuai tindakan yang akan dilakukan
3.      Atur posisi pasien kembali dan rapihkan alat jika sudah selesai


4.2.       Intervensi, Implentasi , Evaluasi
4.2.1.      Observasi ke – 1
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
1.      Data Objektif
a)   Pasien tampak meringis kesakitan
b)   Skala nyeri 8 dari rentang 0-10
2.      Data Subjektif `
a)     Pasien mengatakan nyeri seperti dintusuk-tusuk
b)     Pasien mengatakan nyeri pinggang sebelah kiri
c)     Pasien mengatakan tidak nyaman dengan nyerinya
3.      Intervensi
a)      Kaji tingkat nyeri
b)      Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)      Bantu pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi
d)     Kolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik
4.      Implementasi : 20 Maret 2018 Pukul 08.05WIB
a)      Mengkaji tingkat nyeri dengan menanyakan pada pasien
b)      Memonitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)      Membantu pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi dengan cara menarik nafas dalam
d)     Berkolaborasi dengan perawat untuk pemberian obat analgetik sesuai dengan intruksi dokter
5.      Evaluasi : 20 Maret  2018 pukul 09.00 WIB
S      : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O      : Skala nyeri 3 dari rentang 0 – 10
A      : Masalah teratasi sebagian
P      : Lanjutkan intervensi
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Kebutuhan Nutrisi
1.      Data Objektif
a)      Pasien tampak lemas
b)      Pasien tampak pucat
c)      Porsi makan tampak utuh

2.      Data Subjektif
a)      Pasien mengatakan tidak nafsu makan
b)      Pasien mengeluh badan terasa lemas
3.      Intervensi
a)      Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)      Bantu pasien makan sedikit – sedikit tapi sering
c)      Anjurkan pasien makan selagi makanan masih hangat
d)     Motivasi pasin untuk menghabiskan makanan
4.      Implementasi : 20 Maret 2018 pukul 10.10 WIB
a)      Memonitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)      Membantu pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering
c)      Menganjurkan pasien makan selagi makanan masih hangat
d)     Memotivasi pasien untuk menghabiskan makanan
5.      Evaluasi : 20 Maret 2018 pukul 11.20 WIB
S
:
Pasien mengatakansudah ada nafsu makan
O
:
Porsi makan pasien habis 
A
:
Masalah teratasi
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Pola Aktifitas
1.      Data Objektif
a)      Pasien tampak sulit beraktifitas
b)      Pasien tampak terbaring di tempat tidur terus
c)      Pasien tampak tidak bisa turun dari tempat tidur
2.      Data Subjektif
a)      Pasien mengatakan sulit untuk beraktifitas
b)      Pasien mengeluh tidak bisa turun dari tempat tidur
3.      Intervensi
a)      Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)      Bantu pasien untuk mobilisasi misalnya miring kiri miring kanan
c)      Bantu pasiem untuk beraktifitas misalnya turun dari tempat tidur

4.      Implementasi, 20 Maret 2018 pukul 12.00 WIB
a)      Memonitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)      Membantu pasien untuk mobilisasi
c)      Membantu pasien untuk beraktifitas misalnya duduk dan turun dari tempat tidur

5.      Evaluasi, 20 Maret 2018 pukul 12.20 WIB
S
:
Pasien mengatakan sudah bisa duduk dan beraktifitas tanpa bantuan
O
:
Pasien tampak beraktifitas sendiri dan mandiri
A
:
Masalah teratasi
4.2.2.      Observasi  ke-2
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
1.      Data Objektif
a)      Pasien tampak meringis kesakitan 
b)      Skala nyeri 3 dari rentang 0-10
c)      Pasien tampak gelisah
2.      Data Subjektif
a)      Pasien mengatakan nyeri pinggang sebelah kiri
b)      Pasien mengatakan tidak nyaman
3.      Intervensi
a)      Kaji tingkat nyeri
b)      Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)      Kurangi faktor penyebab nyeri dengan diistirahatkan
d)     Anjurkan pasien untuk melakukan tekhnik dikstraksi dengan cara mengobrol atau menonton televisi
e)      Kolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik 
4.      Implementasi : 21 Maret 2018 pukul 07.30 WIB
a)      Mengkaji tingkat nyeri
b)      Memonitor TPRS setap 3 jam sekali
c)      Mengurangi faktor penyebab nyeri dengan diistirahatkan
d)     Menganjurkan pasien untuk melakukan tekhnik dikstaksi dengan cara mengobrol atau menonton televisi
e)      Berkolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik
5.      Evaluasi :21 Maret 2018 Pukul 08.35 WIB
S
:
Pasien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
O
:
Skala nyeri 0 dari rentang 0-10
A
:
Masalah teratasi

























BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1.  Simpulan
Dengan kegiatan PKL ini sangat dirasakan manfaat sekali bagi siswa, karena mendapatkan pengetahuan, pengalaman serta wawasan yang lebih luas di bidang pelayanan keperawatan kesehatan. Setelah melaksanakan perawatan pada pasien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis umur 34 tahun di ruangan 3C kamar  3.5 dari tanggal 20 Maret 2018 sampai tanggal 21 Maret 2018, dapat di simpilkan bahwa siswa mampu :
1.         Melakukan pengkajian pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
2.    Mendiagnosa masalah KDM yang muncul pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
3.    Menentukamn prioritas KDM pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis dengan prioritas sebagai berikut :
a)      Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
b)      Gangguan Kebutuhan Nutrisi
c)      Gangguan Pola Aktifitas
4.    Memberikan pelayanan keperawatan untuk memenuhi KDM sesuai dengan masalah yang muncul pada pasien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
5.    Melakukan penilaian atau evaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
6.    Mendokumentasikan dengan lengkap tindakan yang dilakukan pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
Dari masalah-masalah yang muncul maka dilakukan berbagai tindakan asuhan keperawatan  terhadap pasien yang di sesuaikan dengan data objektif dan data subjektif yang dimaksud untuk menanggulangi keadaan sakit pasien yang jauh lebih baik sehingga pasien di perbolehkan untuk pulag dan melanjutkan pengobatan disertai dengan gaya hiduup sesuai dan seimbang.


5.2.  Saran
5.2.1. Untuk rumah sakit
1.      Lebih intensif membimbing siswa untuk memahami lebih luas tentang keperawatan
2.      Lebih meningkatkan kedisiplinan dalam kerja terhadap siswa yang sedang PKL
3.      Lebih memperhatikan sikap dalam pelayanan dengan menerapkan 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).
5.2.2. Untuk sekolah
1.      Mengadakan pengawasan yang intensif kepada peserta didik yang sedang PKL
2.      Meningkatkan frekuensi supervise ke rumah sakit
3.      Menambah waktu praktek di kelas sebelum melakukan PKL
4.      Menambah sarana printer dan foto copy yang berada dilingkungan sekolah agar siswa tidak harus keluar.




No comments:

Post a Comment

contoh surat jual beli tanah

SURAT JUAL BELI MUTLAK TANAH SAWAH Yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing bernama Odah, tempat di kampung  ......... Rt 02...