BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keperawatan
merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukkan pada
individu, kelompok, keluarga dan
masyarakat, baik sehat
maupun sakit (UUK no 38 Tahun 2014).
Dengan melalui
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan ini dapat membantu menghasilkan
tunas-tunas yang bisa meningkatkan kualitas kesehatan bangsa, terutama dalam
pelayanan kesehatan yang dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan –kemampuan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Dengan
diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di salah satu instansi
rumah sakit ini diharapkan mampu mewujudkan dan meningkatkan mutu lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sehingga lulusan dapat turun
ke dunia kerja dengan mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang di dapat
selama PKL. Dengan PKL diharapkan
bisa menghasilkan lulusan yang profesional dan memiliki etos
kerja yang tinggi diantaranya :
1.
Disiplin waktu; dengan tidak menyia-nyiakan
waktu luang, dan menjauhi sifat
pemalas
2.
Semangat; dalam mempertahanakan
kebaikan.
3.
Beretika; bersikap sebagaimana
mestinya seorang perawat yang selalu menerapkan prinsip 3S (Senyum, Sapa,
Salam) dan bersikap ramah terhadap siapa saja dan ikhlas melakukannya.
4.
Kreatif; dalam hal ini siswa mampu
mengeluarkan ide-idenya untuk berkreatifitas dalam hal kebaikan .
5.
Gesit : dalam hal ini cepat
tanggap dalam menyelesaikan suatu masalah.
Visi dan Misi Prodi
Keperawatan SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya
1.1.1.
Visi
Terbentuknya
asisten keperawatan yang unggul dan berakhlak mulia
1.1.2.
Misi:
1.
Membentuk sikap yang terpuji sebagai
umat yang beragama .
2.
Menjunjung tinggi sifat kemanusiaan.
3.
Memiliki pengetahuan dengan predikat
sangat baik.
4.
Mampu mengembangkan pendidikan di bidang
keperawatan.
5.
Memiliki kompetensi mandiri dalam
pelayanan keperawatan.
6.
Siap bekerja sama dengan profesi
lain di bidang keperawatan.
Praktik Kerja Lapangan merupakan
suatu proses pembelajaran dan penerapan bagi siswa SMK dengan cara terjun
langsung ke lapangan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di dunia
nyata yang dilakukan di instansi rumah sakit bagi Program Keahlian Keperawatan
dan apotek bagi Program Keahlian Farmasi.
1.2. Tujuan
1.2.1.
Tujuan Umum
Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar siswa mendapatkan gambaran dan pengalaman kerja diinstansi
kesehatan secara langsung berinteraksi serta memberikan pelayanan keperawatan.
1.2.2.
Tujuan Khusus berorientasi pada kasus yang di pilih
1)
Ingin melakukan pengkajian pada Tn.D dengan diagnose Pankreatitis
2)
Ingin mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah pada Tn.D dengan
diagnosa Pankreatitis
3)
Ingin menentukan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar manusia yang
muncul pada Tn. D dengan diagnosa Pankreatitis
4)
Ingin melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. D dengan diagnose
Pankreatitis
5)
Ingin menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan
pada Tn. D dengan diagnosa Pankreatitis
6)
Ingin mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada Tn.
D dengan diagnosa Pankreatitis
1.3. Waktu dan Lokasi
PKL dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan,
terhitung dari tanggal 19 Maret 2018 sampai tanggal 2 Mei 2018 di instansi
Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya yang berlokasi di Jl. Otto Iskandar Dinata
No. 15 Tasikmalaya, dengan dibagi 2 shift yaitu :
1. Shift pagi dari : pukul 06.00-13.00 WIB
2. Shift siang dari : pukul 13.00-20.00 WIB
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1. Tinjauan Kasus
2.1.1. Definisi
Pankreatitis adalah peradangan yang terjadi di dalam pancreas dalam
waktu yang cukup singkat.
Pankreas sendiri
merupakan sebuah organ berukuran kecil yang terletak di belakang organ lambung
dan di bawah tulang iga. Organ ini memproduksi enzim-enzim yang berfungsi
mencerna karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan yang kita makan, dan
membantu metabolisme dalam tubuh melalui produksi hormon.Meskipun berlangsung
relatif singkat, peradangan yang ditimbulkan oleh pankreatitis akut dapat
menyebabkan kerusakan serius pada pankreas serta komplikasi fatal.
2.1.2. Etiologi
Secara umum, enzim-enzim pencernaan
yang diproduksi pankreas hanya akan teraktivasi saat sudah mencapai usus halus.
Dalam kasus pankreatitis akut, enzim tersebut teraktivasi di dalam pankreas dan
memicu reaksi kimia yang dapat mengakibatkan peradangan pada pankreas. Meskipun
terdapat beberapa faktor yang dipercaya menjadi pemicu utama, dan minuman
beralkohol, belum ada bukti spesifik yang mendukung mengapa hal tersebut
terjadi.
Selain konsumsi minuman beralkohol
dan penyumbatan batu empedu, ada beberapa hal lain yang duga bisa menyebabkan
pankreatitis akut terjadi. Di antaranya adalah kerusakan pankreas akibat cedera
atau operasi di bagian perut, hipertrigliserida (kadar trigliserida darah yang
tinggi), kadar kalsium tinggi dalam darah, infeksi, parasit, efek samping
antibiotik dan kemoterapi, kelainan autoimun, serta penyakit fibrosis kistik.
Pankreatitis akut bisa diderita oleh
segala kelompok usia, meskipun umumnya terjadi pada kelompok usia paruh baya
hingga tua. Pada laki-laki, penyakit ini biasanya terkait dengan konsumsi
minuman beralkohol. Sedangkan pada perempuan, pankreatitis akut biasanya
terkait dengan. batuempedu. Risiko terkena pankreatitis akut berat pun
meningkat jika sudah memasuki usia di atas 70 tahun, perokok, pecandu minuman
beralkohol.
2.1.3. Tanda dan Gejala
Pankreatitis
biasanya ditandai dengan gejala berupa:
1. Nyeri
tumpul hebat (rasa sakit seperti ditekan atau diremas) di sekitar bagian perut
atas. Nyeri ini bisa bertambah buruk dan menjalar sepanjang punggung hingga
bagian bawah tulang belikat kiri.
2. Demam.
3. Kulit
dan bagian putih mata menjadi menguning
4. Rasa
nyeri yang dirasakan bisa terasa memburuk dengan cepat, apalagi Mual atau
muntah.
5. Diare.
6. Perut
terasa sakit saat disentuh atau mengalami pembengkakan.
Saat penderita berbaring, makan (terutama makanan
berlemak), dan minum.
Pada kasus yang disebabkan oleh alkohol, gejala nyeri
pankreatitis akut biasanya muncul dalam waktu enam hingga 12 jam setelah
penderita mengonsumsi minuman beralkohol. Sedangkan pada kasus pankreatitis
akut yang dipicu oleh batu empedu, gejala nyeri biasanya muncul setelah
penderita mengonsumsi makanan dalam porsi besar.
Selain
itu, gejala dehidrasi atau hipotensi dapat terjadi ketika kondisi memburuk dan
mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal. Segera temui
dokter jika gejala terus dialami agar dapat dilakukan pemeriksaan.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan
tersebut di antaranya adalah:
1. Pemeriksaan
darah untuk menentukan kadar amilase dan lipase pankreas.
3. Endoskopi
pankreas (ERCP), yaitu metode pemeriksaan menggunakan selang khusus berkamera
yang dimasukkan ke dalam saluran pancreas.
2.1.4. Pengobatan Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut diobati dan dipantau di rumah sakit.
Pengobatan suportif, seperti oksigen dan cairan infus, akan diberikan. Selain
itu juga obat-obatan pereda sakit atau antibiotik apabila jaringan di sekitar
pankreas terinfeksi.
Pada
kasus yang cukup berat, pasien tidak boleh mengonsumsi makanan padat karena
akan membuat pankreas bekerja keras, sehingga memerlukan pemberian nutrisi cair
lewat selang yang dimasukkan melalui hidung. Biasanya
makanan padat tidak akan diberikan sampai pasien pulih sepenuhnya.
Sebagian besar pasien pankreas akut diperbolehkan
pulang ke rumah setelah menjalani perawatan selama lima hingga sepuluh hari.
Untuk kasus parah (terutama yang telah berkembang menjadi komplikasi),
pengobatan akan membutuhkan waktu lebih lama dan mungkin dilakukan di ruang
perawatan intensif atau ICU.
Setelah kondisi pasien stabil, penyebab yang mendasari
perlu ditangani. Jika pankreatitis akut disebabkan oleh penyumbatan batu
empedu, maka prosedur pengangkatan batu empedu melalui pembedahan biasa ataupun
bedah endoskopik perlu dilakukan. Pengobatan batu empedu biasanya dilakukan di
rumah sakit melalui rawat inap, sehingga memudahkan dokter untuk memantau
kondisi pasien, serta mencegah kondisi menjadi semakin memburuk.
Jika pankreatitis akut disebabkan oleh kecanduan minuman beralkohol, maka
pasien akan diminta untuk menghentikan kebiasaan tersebut, misalnya melalui
rehabilitasi, konseling rutin, atau pemberian obat acamprosate yang
dapat menurunkan keinginan mengonsumsi minuman beralkohol.
2.1.5. Pencegahan Pankreatitis
Karena pankreatitis erat kaitannya
dengan konsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan batu empedu, maka langkah
pencegahan yang paling efektif adalah dengan cara menghindari dua faktor risiko
tersebut, misalnya:
1.
Mengurangi atau menghentikan
konsumsi minuman beralkohol.
2.
Menghindari atau membatasi makanan
berkolesterol tinggi guna mencegah terbentuknya batu empedu, seperti daging
berlemak, makanan berminyak, dan makanan-makanan yang mengandung banyak
mentega.
3.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan
serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh.
Pankreatitis akut juga rentan dialami penderita
obesitas, karena itu penerapan diet dan olahraga secara teratur diperlukan
sebagai langkah pencegahan.
2.2
Tekhnik
Pengumpulan Data
Data
adalah catatan atas pengumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
yang berasal dari bahasa latin yang berarti “Sesuatu yang diberikan” Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Data dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Data Objektif
Data objektif merupakan data
yang dapat di observasi dan diukur dapat diperoleh dengan panca indra
(terlihat, terdengar, tercium, teraba) selama pemeriksaan fisik dilaksanakan,
Misalnya: frekuensi, nadi, pernafasan, tekanan darah, edeum, berat badan,
tingkat kesadaran.
2. Data Subjektif
Data subjektif merupakan
data yang di dapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditemukan oleh perawat, mencakup
presepsi (pandangan), perasaan, ide pasien tentang status kesehatannya.
Misalnya : tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual,
perasaan malu.
2.2.1
Observasi
Observasi yaitu
sebagai suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan
lingkungan (social dan material) individu yang sedang diamati
2.2.2
Wawancara
Wawancara adalah
metode pengumpulan data dari klien secara langsung antara perawat dan klien
maupun keluarga klien yang dikumpulkan salah satu periode kontak atau lebih dan
harus mencakup semua data yang relvan (Sutoyo,2012)
2.2.3
Pemeriksaan Fisik
Untuk melakukan
pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat tekhnik yaitu :
a.
Inspeksi
Inspeksi adalah
pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan atau
dengan cara melihat tubuh yang sedang diperiksa
b. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
menggunakan indra peraba terhadap bagian bagian yang mengalami kelainan
c.
Auskultasi
Auskultasi
adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan indra pendengaran. Biasanya
menggunakan alat bantu lainnya seperti stetoskop
d.
Perkusi
Perkusi adalah
pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh dengan tangan
atau dengan alat bantu
2.2.4
Jenis Data
1.
Data Objektif
Data
objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur dapat diperoleh
menggunakan panca indra selama pemeriksaan fisik
2. Data Subjektif
Data
subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian.
2.3
Kebutuhan Dasar Manusia
1.
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan
fisik adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik yaitu
kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, tidur seks, oksigen
2.
Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan
psikologis biasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan normal.
Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan, akan keteraturan dan
stabilitasi yang sangat berlebihan dan menghindari yang bersifat asing yang
tidak digarapkannya.
3.
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan
social, kebutuhan akan saling memiliki, dimiliki, kasih saying, dan kebutuhan
akan rasa memiliki tempat ditengah kelompoknya (Ajis, Hidayat, dan Musrifasul,
2008)
BAB III
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
3.1.
Identitas
Pasien
Nama :
Tn. D
Umur :
34Tahun
Agama : Islam
Bangsa :
Indonesia
Jenis
kelamin :
Laki-laki
Pendidikan :
-
Pekerjaan :
Polisi
Diagnosa
Medis :
Pankreatitis
Tanggal
Masuk :
20 Maret 2018 Pukul 04.10 WIB
Tanggal
Pengkajian :
20 Maret 2018 Pukul 07.40 WIB
Ruang Rawat :
3C Kamar 3.5
Alamat :
Bantarsari Kota Tasikmalaya
3.2.
Identitas
Penanggung jawab
Nama : Ny.T
Umur :
38 Tahun
Jenis
Kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Pendidikan :
-
Hubungan
Dengan Pasien : Kakak pasien
Alamat : Bantarsari Kota Tasikmalaya
3.3.
Keluhan
Utama :
Pasien mengeluh nyeri pinggang sebelah kiri
3.4.
Riwayat
Kesehatan
3.4.1. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Jasa Kartini (RSJK) Tasikmalaya bersama
keluarganya melalui jalur Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal 20 Maret
2018 pukul 04.10 WIB dengan keluhan nyeri
Hasil
pemeriksaan IGD :
Tekanan
Darah : 110/80 Mmhg
Pulse : 80x/Menit
Respirasi : 20x/Menit
Suhu : 36,7° C
Respirasi : 20x/Menit
Suhu : 36,7° C
Pada saat dikaji tanggal 20 Maret 2018
Pukul 07.40 WIB di ruang 3C kamar
3.5 pasien mengeluh nyeri. Nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk, nyeri dirasakan hanya di daerah pnggang sebelah
kiri saja di dengan skala nyeri 8 dari rentang 0-10, nyeri dirasakan pada saat
beraktifitas dan berkurang jika diistirahatkan.
Keluhan disertai dengan badan lemas, meringis kesakitan, dan tidak nafsu
makan.
3.4.2. Riwayat
Kesehatan Dahulu
Pada saat dikaji pasien mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami
riwayat penyakit yang sama seperti yang dialami saat ini atau penyakit lain.
3.4.3. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Pada saat dikaji keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
mengalami penyakit seperti ini, juga tidak memiliki penyakit keturunan dan
penyakit menular
3.5.
Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital & Pemeriksaan Fisik.
3.5.1. Pemeriksaan
Tanda – Tanda Vital
Tekanan
Darah : 90/70Mmhg
Pulse : 100x/Menit
Respirasi : 24x/Menit
Suhu : 38,2° C
BB : 30 Kg
Pulse : 100x/Menit
Respirasi : 24x/Menit
Suhu : 38,2° C
BB : 30 Kg
3.5.2. Pengkajian
Data Subjektif dan Data Objektif
a.
Data Objektif
1. Pasien
tampak meringis kesakitan
2. Skala nyeri
8 dari rentang 0-10
3. Pasien
tampak gelisah
4. Pasien tampak lemas
5. Pasien tampak pucat
6. Pasien tampak kesulitan untuk
beraktifitas
7. Porsi makan tampak utuh
b.
Data Subjektif
1.
Pasien mengeluh nyeri pinggang seperti di tusuk-tusuk
2.
Pasien mengeluh tidak bisa
beraktifitas
3.
Pasien mengeluh lemas
4.
Pasien mengeluh tidak nafsu makan
5.
Pasien mengeluh tidak nyaman dengan nyerinya
3.6.
Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar
Manusia
1.
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
2.
Gangguan Kebutuhan Nutrisi
3.
Gangguan Pola Aktifitas
BAB IV
TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
4.1.
Persiapan
4.1.1. Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang bersih dan rapih dan
membersihkan ruangan setiap hari serta meletakkan alat-alat
keperawatan yang ada di ruangan sesuai dengan tata letaknya. Selain menciptakan
lingkungan yang bersih dan rapih hal yang harus diperhatikan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
4.1.2. Alat
1.
Siapkan alat tindakan sesuai
tindakan yang akan dilaksanakan
2. Peralatan
yang digunakan harus dalam keadaan steril
3.
Susun peralatan yang akan digunakan
secara ergonomis
4.
Dekatkan peralatan kepada pasien
5.
Pasien yang akan digunakan agar
lebih mudah
6.
Bersihkan dan sterilkan kembali peralatan yang telah digunakan.
4.1.3. Petugas
1. Sebelum
masuk ke ruangan
pasien petugas mengetuk pintu serta mengucapkan salam.
2. Jelaskan
tindakan yang akan dilakukan
3. Gunakan handscoon dan masker sesuai tindakan
yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
4. Sebelum dan
sesudah tindakan petugas harus mencuci tangan.
4.1.4. Pasien
1.
Beritahukan pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
2.
Atur posisi pasien senyaman mungkin,
sesuai tindakan yang akan dilakukan
3.
Atur posisi pasien kembali dan
rapihkan alat jika sudah selesai
4.2.
Intervensi, Implentasi , Evaluasi
4.2.1.
Observasi ke – 1
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
1.
Data Objektif
a)
Pasien tampak meringis kesakitan
b)
Skala nyeri 8 dari rentang 0-10
2.
Data Subjektif `
a)
Pasien mengatakan nyeri seperti dintusuk-tusuk
b)
Pasien mengatakan nyeri pinggang sebelah kiri
c)
Pasien mengatakan tidak nyaman dengan nyerinya
3.
Intervensi
a)
Kaji tingkat nyeri
b)
Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)
Bantu pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi
d)
Kolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik
4.
Implementasi : 20 Maret 2018 Pukul 08.05WIB
a)
Mengkaji tingkat nyeri dengan
menanyakan pada pasien
b)
Memonitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)
Membantu pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi dengan cara menarik nafas
dalam
d)
Berkolaborasi dengan perawat untuk pemberian obat analgetik sesuai dengan intruksi dokter
5.
Evaluasi : 20 Maret 2018 pukul 09.00 WIB
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Skala nyeri 3 dari rentang 0 – 10
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Kebutuhan Nutrisi
1.
Data Objektif
a)
Pasien tampak lemas
b)
Pasien tampak pucat
c)
Porsi makan tampak utuh
2.
Data Subjektif
a)
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
b)
Pasien mengeluh badan terasa lemas
3.
Intervensi
a)
Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)
Bantu pasien makan sedikit – sedikit tapi sering
c)
Anjurkan pasien makan selagi makanan masih hangat
d)
Motivasi pasin untuk menghabiskan makanan
4.
Implementasi : 20 Maret 2018 pukul 10.10 WIB
a)
Memonitor TPRS setiap 3 jam sekali
b)
Membantu pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering
c)
Menganjurkan pasien makan selagi makanan masih hangat
d)
Memotivasi pasien untuk menghabiskan makanan
5.
Evaluasi : 20 Maret 2018 pukul 11.20 WIB
S
|
:
|
Pasien
mengatakansudah ada nafsu makan
|
O
|
:
|
Porsi
makan pasien habis
|
A
|
:
|
Masalah
teratasi
|
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Pola Aktifitas
1.
Data Objektif
a)
Pasien tampak sulit beraktifitas
b)
Pasien tampak terbaring di tempat tidur terus
c)
Pasien tampak tidak bisa turun dari tempat tidur
2.
Data Subjektif
a) Pasien mengatakan sulit untuk
beraktifitas
b) Pasien mengeluh tidak bisa
turun dari tempat tidur
3.
Intervensi
a) Monitor TPRS setiap 3 jam
sekali
b) Bantu pasien untuk mobilisasi
misalnya miring kiri miring kanan
c) Bantu pasiem untuk
beraktifitas misalnya turun dari tempat tidur
4.
Implementasi, 20 Maret 2018 pukul 12.00 WIB
a) Memonitor TPRS setiap 3 jam
sekali
b) Membantu pasien untuk
mobilisasi
c) Membantu pasien untuk
beraktifitas misalnya duduk dan turun dari tempat tidur
5.
Evaluasi, 20 Maret 2018 pukul 12.20 WIB
S
|
:
|
Pasien
mengatakan sudah bisa duduk dan beraktifitas tanpa bantuan
|
O
|
:
|
Pasien
tampak beraktifitas sendiri dan mandiri
|
A
|
:
|
Masalah
teratasi
|
4.2.2.
Observasi ke-2
Masalah Gangguan KDM : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
1.
Data Objektif
a)
Pasien tampak meringis kesakitan
b)
Skala nyeri 3 dari rentang 0-10
c)
Pasien tampak gelisah
2.
Data Subjektif
a)
Pasien mengatakan nyeri pinggang sebelah kiri
b)
Pasien mengatakan tidak nyaman
3.
Intervensi
a)
Kaji tingkat nyeri
b)
Monitor TPRS setiap 3 jam sekali
c)
Kurangi faktor penyebab nyeri dengan diistirahatkan
d)
Anjurkan pasien untuk melakukan tekhnik dikstraksi dengan cara mengobrol
atau menonton televisi
e)
Kolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik
4.
Implementasi : 21 Maret 2018 pukul 07.30 WIB
a)
Mengkaji tingkat nyeri
b)
Memonitor TPRS setap 3 jam sekali
c)
Mengurangi faktor penyebab nyeri dengan diistirahatkan
d)
Menganjurkan pasien untuk melakukan tekhnik dikstaksi dengan cara mengobrol
atau menonton televisi
e)
Berkolaborasi dengan perawat untuk pemberian analgetik
5.
Evaluasi :21 Maret 2018 Pukul 08.35 WIB
S
|
:
|
Pasien
mengatakan sudah tidak nyeri lagi
|
O
|
:
|
Skala
nyeri 0 dari rentang 0-10
|
A
|
:
|
Masalah
teratasi
|
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
5.1. Simpulan
Dengan
kegiatan PKL ini sangat dirasakan manfaat sekali bagi siswa, karena mendapatkan
pengetahuan, pengalaman serta wawasan yang lebih luas di bidang pelayanan
keperawatan kesehatan. Setelah melaksanakan perawatan pada pasien Tn. D dengan
diagnose Pankreatitis umur 34 tahun di ruangan 3C kamar 3.5 dari tanggal 20 Maret 2018 sampai tanggal
21 Maret 2018, dapat di simpilkan bahwa siswa mampu :
1.
Melakukan pengkajian pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
2.
Mendiagnosa masalah KDM yang muncul pada klien Tn. D dengan diagnose
Pankreatitis
3.
Menentukamn prioritas KDM pada klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
dengan prioritas sebagai berikut :
a)
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
b)
Gangguan Kebutuhan Nutrisi
c)
Gangguan Pola Aktifitas
4.
Memberikan pelayanan keperawatan untuk memenuhi KDM sesuai dengan masalah
yang muncul pada pasien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
5.
Melakukan penilaian atau evaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada
klien Tn. D dengan diagnose Pankreatitis
6.
Mendokumentasikan dengan lengkap tindakan yang dilakukan pada klien Tn. D
dengan diagnose Pankreatitis
Dari
masalah-masalah yang muncul maka dilakukan berbagai tindakan asuhan
keperawatan terhadap pasien yang di
sesuaikan dengan data objektif dan data subjektif yang dimaksud untuk
menanggulangi keadaan sakit pasien yang jauh lebih baik sehingga pasien di
perbolehkan untuk pulag dan melanjutkan pengobatan disertai dengan gaya hiduup
sesuai dan seimbang.
5.2. Saran
5.2.1. Untuk rumah sakit
1.
Lebih intensif membimbing siswa untuk memahami lebih luas tentang
keperawatan
2.
Lebih meningkatkan kedisiplinan dalam kerja terhadap siswa yang sedang PKL
3.
Lebih memperhatikan sikap dalam pelayanan dengan menerapkan 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).
5.2.2. Untuk sekolah
1. Mengadakan pengawasan yang
intensif kepada peserta didik yang sedang PKL
2. Meningkatkan frekuensi
supervise ke rumah sakit
3. Menambah waktu praktek di
kelas sebelum melakukan PKL
4. Menambah sarana printer dan
foto copy yang berada dilingkungan sekolah agar siswa tidak harus keluar.
No comments:
Post a Comment