Tuesday 19 February 2019

Penelitian tentang PDAM


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian 
Objek penelitian ini adalah Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga Dan Kepemilikan Sumber Air Lain Terhadap Permintaan Air Bersih Sektor Rumah Tangga dengan ruang lingkup penelitian di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
3.2. Metode  penelitian
                Dalam mengadakan suatu penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu metode yang akan digunakan. Dikemukakan oleh Sugiyono (2016: 3) bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan sehingga hasilnya dapat di gunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
                   Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Adapun pengertian metode kuantitatif menurut sugiyono (2016: 13) menyatakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat  kuantitatif  atau statistik  dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.
                 Metode penelitian perlu dilakukan karena akan memberikan urutan dan menentukan alat serta prosedur yang akan digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan dengan metode survei.
                 Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala untuk memperoleh informasi dalam bentuk opini atau pendapat dari orang-orang yang berhubungan langsung dengan apa yang diamati. Tujuan umum dari penelitian jenis ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi melalui sampel yang telah di tentukan.
3.2.1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2016: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dengan adanya hubungan antara variabel pendapatan (X1), jumlah anggota keluarga (X2), dan kepemilikan sumber air lain (X3) dan variabel Y (Permintaan Air Bersih).
1.      Variabel Bebas (Independen Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada variabel terikat variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh variabel terikat (Ma’ruf Abdullah, 2015). Dalam penelitian ini variabel bebasnya Pendapatan, Jumlah anggota keluarga, dan Kepemilikan sumber air lain.
2.       Variabel Terikat (Dependen Variabe)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Ma’ruf Abdullah,2015). Dalam penelitian ini variabel dependennya yaitu Permintaan Air Bersih.
Tabel 3.1.
Operasional Variabel Penelitian

Variabel
Konsep Teoritis
Satuan
Skala
Notasi
VARIABEL INDEPENDEN (X)
Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak lagsung.
Rupiah
(Rp)
Rasio
Jumlah Anggota Keluarga
Pengertian keluarga menurut UU. No. 52 Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 ayat 6 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dengan anak (duda) atau ibu dengan anaknya (janda).
Jiwa
Rasio
Kepemilikan Sumber Air Lain
Air merupakan karunia tuhan yang secara alami ada diseluruh muka bumi. Manusia sebagai salah satu makluk yang ada di bumi juga sangat tergantung terhadap air dan untuk kelangsungan hidupnya memerlukan air dengan kuantitas dan kualitas tertentu.
Dummy (1=memiliki sumber air lain ; 0=tidak memiliki sumber air lain)
Rasio
VARIABEL DEPENDEN (Y)
Permintaan Air bersih sektor rumah tangga
permintaan dapat didefinisikan sebagai banyaknya barang yang diminta konsumen pada harga  tertentu.
Rasio
Y

3.2.2.   Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan, yaitu mempelajari, memahami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasikan hal-hal yang sudah ada untuk mengetahui apa yang sudah ada dan apa yang belum ada dalam bentuk jurnal-jurnal atau karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Selain itu dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada para pelanggan air bersih sektor rumah tangga milik PDAM di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
3.2.2.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer mencoba menjaring informasi melalui wawancara dan penyebaran kuesioner untuk memperoleh informasi atas studi kasus Pendapatan Rumah Tangga, Jumlah Anggota Keluarga dan Kepemilikan Sumber Air Lain Terhadap Permintaan Air Bersih Sektor Rumah Tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara dengan para pelanggan PDAM sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, kemudian ditabulasi serta disusun untuk dijadikan bahan kepentingan pengolahan dan analisis data.
3.2.2.2.  Populasi dan Sampel
1. Populasi
                      Menurut Sugiyono (2012: 115) berpendapat “Populsi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
                      Pada penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah jumlah pelanggan PDAM sektor rumah tangga di kecamatan kawalu sebanyak 2084 pelanggan seperti yang ada dalam Tabel 3.2.
   Tabel 3.2.
Jumlah Penduduk Terlayani Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R1-R2-R3) di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya
pada Tahun 2018



NO.


KELURAHAN
KELOMPOK PELANGGAN RUMAH TANGGA
R1
R2
R3
1
URUG
-
-
-
2
GUNUNG TANDALA
-
345
6
3
KARSAMENAK
19
673
41
4
CILAMAJANG
2
26
8
5
TANJUNG
34
227
22
6
CIBEUTI
25
312
8
7
KARANGANYAR
-
-
-
8
TALAGASARI
4
131
7
9
LEUWI LIANG
19
118
3
10
GUNUNG GEDE
11
41
2
JUMLAH
114
1.873
97
              Sumber: Data Kantor PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik  yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pada penelitian ini, penulis menetapkan ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin dalam Ridwan (2006: 65) sebagai berikut:
n =
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian)
Untuk populasi (N) sebesar 2084 maka nilai kritias atau (e) yang ditetapkan sebesar 5%. Dengan demikian ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus di atas adalah:
n =
n =
n =
n =
n =
n= 335,6
n= 336 (dibulatkan)
Jumlah n yang didapat adalah jumlah sampel secara keseluruhan. Selanjutnya menentukan sampel setiap sekolahnya yaitu dengan menggunakan rumus:
                = x n
Keterangan:
Jumlah sampel di setiap kelurahan
n   = Jumlah sampel keseluruhan
 = Jumlah populasi menurut kelurahan
Jumlah populasi
Jadi, jumlah sampel yaitu  yang tersebar di seluruh Tasikmalaya dengan jumlah sampel pada Tabel 3.3
   Tabel 3.3.
Distribusi Sampel

NO.
KELURAHAN
PELANGGAN RUMAH TANGGA TERLAYANI
1
URUG
-
2
GUNUNG TANDALA
3
KARSAMENAK
4
CILAMAJANG
5
TANJUNG
6
CIBEUTI
7
KARANGANYAR
-
8
TALAGASAR
9
LEUWI LIANG
10
GUNUNG GEDE
JUMLAH
336 responden

3.2.2.3 Prosedur Pengumpulan Data
1.             Studi Literatur
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data awal mengenai data terekap mengenai para pelanggan PDAM sektor rumah tangga yang ada di kantor PDAM Kabupaten Tasikmalaya.
Selanjutnya dicoba diamati eksisting karakteristiknya melalui wawancara dan penjaringan data primer melalui instrumen kuesioner, khususnya yang terkait dengan pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

2.                Wawancara
                        Komunikasi langsung dengan pihak-pihak yang dinilai dapat memberikan informasi untuk mendapatkan kejelasan tentang masalah-masalah yang sedang diteliti. Dalam wawancara penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti agar proses wawancara dapat terarah. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Kisi-Kisi Wawancara
No.
Arah Pertanyaan
1
Pendapatan perbulan pelanggan PDAM
2
Kepemilikan sumur di setiap rumah pelanggan PDAM
3
Jumlah anggota keluarga di  setiap rumah pelanggan PDAN
4
Jumlah permintaan air bersih PDAM perbulan ()

3.                  Kuesioner (Angket)
                                    Kuesioner suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain.
                        Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner berstruktur. Kuesioner berstruktur disebut juga kuesioner tertutup, berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Responden dalam menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
Menurut Sugiyono (2016: 93) mengatakan bahwa: Untuk setiap jawaban responden akan diberi skor sehingga memudahkan peneliti dalam mengelola hasil penelitian yang berupa data kuantitatif. Skala skor yang dipergunakan adalah skala skor likert. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusum item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
3.2.2.3. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Eviews 8.
3.3              Model Penelitian
Model penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah model regresi linier berganda. Uji regresi linier ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya baik secara parsial maupun bersama-sama.
3.4.      Teknik Analisis Data
3.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier berganda adalah sebuah regresi yang menggunakan lebih dari dua variabel. Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. Sedangkan persamaan regresi merupakan suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antara dua variabel.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui apakah Pendapatan (), Jumlah Anggota Keluarga (), Kepemilikan Sumber Air Lain (), berpengaruh segnifikan terhadap Permintaan Air bersih Sektor Rumah Tangga (Y), dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) (Gujarati, 2007). Metode OLS berusaha meminimalkan penyimpangan hasil perhitungan (regresi) terhadap kondisi aktual.
Dalam menghasilkan estimasi persamaan yang baik,maka setiap estimator OLS harus memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbised Estimator ).
            Dalam menghasilkan estimasi persamaan yang baik,maka setiap estimator OLS harus memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbised Estimator ), yaitu:
1.      Estimator parameter (βi) bersifat linear terhadap variabel dependen
2.      Estimator parameter (βi) bersifat tidak bias atau nilai rata – rata yang diharapkan sama dengan nilai (βi) sesungguhnya.
3.      Estimator (βi) memiliki varians ang minimum sehingga disebut efisien  penelitian sebelumnya, maka perumusan model fungsi permintaan air bersih sektor rumah tangga adalah sebagai berikut :
Y = f ()
Maka Y= + μ
Keterangan :
Y  = Permintaan Air Bersih
 = Bilangan Konstanta
= Pendapatan (Bulan)
 = Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa)
 = Tingkat Pendidikan (Tahun)
 = Kepemilikan Sumber Air Lain, Dummy (1=memiliki sumber air lain ; 0=tidak memiliki sumber air lain)
ββ... = Koefisien masing – masing variabel
μ = Variabel pengganggu
3.4.2.   Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan (hipotesis). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji hipotesis yang dilakukan antara lain:
3.4.2.1. Koefisien Determinasi (R2)
            Koefisien determinasi ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas. Apabila R2 = 0, artinya variasi dari variabel terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel bebas sama sekali.
Sementara apabila R2 = 1, artinya variasi dari variabel terikat dapat diterangkan 100% oleh variabel bebas. Dengan demikian model regresi akan ditentukan oleh R2 yang nilainya antara nol dan satu.
3.4.2.2. Signifikansi Parameter (Uji t)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi variabel independen yaitu Pendapatan Rumah Tangga, Jumlah Anggota Keluarga, dan Kepemilikan Sumber Air Lain secara individu terhadap variabel dependennya yaitu Permintaan Air Bersih Sektor Rumah Tangga.
Hipotesis:
1. H0i   0,          artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga, terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Ha :βi >  0,         artinya terdapat pengaruh positif variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga, terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
2. H0 :   0,        artinya tidak terdapat pengaruh negatif variable kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Ha :  0,        artinya terdapat pengaruh negatif variable kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Ø Jika thitung > ttabel dengan kriteria tingkat keyakinan 5%, maka H0 ditolak maka terdapat pengaruh positif variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Ø Jika thitung ≤ ttabel dengan kriteria tingkat keyakinan tertentu 5%, maka H0 diteima maka tidak terdapat pengaruh positif variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
3.4.2.3. Uji Signifikansi Bersama-sama (Uji F)
Uji  F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel indpenden terhadap variabel dependen. Selain itu uji F dapat dilakukan untuk mengetahui siginifikansi koefisien determinasi R2. Sedangkan Hipotesis dalam uji F adalah sebagai berikut:
Ø  H0 0
(Secara bersama-sama variabel bebas yaitu pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya).
Ø  Ha : βi  0
(Secara bersama-sama variabel bebas yaitu pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain berpengaruh signifikan terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya).
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah sebagai berikut:
1.         Jika nilai Fstatistik ≤ nilai Ftabel, artinya semua variabel independen yaitu pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
2.         Jika nilai Fstatistik > nilai Ftabel, artinya semua variabel independen yaitu pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan kepemilikan sumber air lain berpengaruh signifikan terhadap permintaan air bersih sektor rumah tangga di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
3.4.3        Uji  Asumsi Klasik
Jika terjadi penyimpangan akan asumsi klasik yang digunakan pengujian statistik non parametrik sebaliknya asumsi klasik terpenuhi apabila digunakan statistik parametrik untuk mendapatkan model regresi yang baik, model regresi tersebut harus terbebas dari multikolinearitas, autokolerasi, normalitas dan heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam menguji asumsi klasik adalah sebagai berikut:
3.4.3.1. Uji Normalitas
            Uji normalitas dilakukan untuk melihat asumsi data model simultan OLS terdistribusi normal. Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Distribusi normal data dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang digunakan baik yang dijadikan sebagai variabel dependen ataupun yang dijadikan sebagai variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Langkah yang digunakan dalam program software Eviews 8 untuk menguji normalitas variabel yang digunakan dimulai dengan membuka lembar output model regresi.
Pada lembar output model regresi klik tab View, kemudian pilih residual test dan Histogram. Kemudian pilih normality test. Pendeteksian apakah residualnya berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas Jarque Bera (JB) dengan tingkat signifikansi. Pada penelitian ini tingkat signifikansi adalah 0,05, kemudian untuk menarik kesimpulan dilakukan pengujian hipotesis dilakukan pada persamaan pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
1.                  Jika nilai Probabilitas Jarque Bera (JB) < 0,05, maka residualnya berdistribusi tidak normal.
2.                  Jika nilai Probabilitas Jarque Bera (JB) > 0,05, maka residualnya berdistribusi normal.
3.4.3.1  Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2005).  Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Berikut ciri-ciri yang sering ditemui apabila model regresi mengalami multikolinearitas:
1.                  Terjadi perubahan yang berarti pada koefisien model regresi (misal nilainya menjadi lebih besar atau kecil) apabila dilakukan penambahan atau pengeluaran sebuah variabel bebas dari model regresi. 
2.                  Diperoleh nilai R-square yang besar, sedangkan koefisien regresi tidak signifikan pada uji parsial. 
3.                  Tanda positif atau negatif pada koefisien model regresi berlawanan dengan yang disebutkan dalam teori (atau logika).  Misal, pada teori (atau logika) seharusnya b1 bertanda positif, namun yang diperoleh justru bertanda negatif. 
4.                  Nilai standard error untuk koefisien regresi menjadi lebih besar dari yang sebenarnya (overestimated)
Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji collinierity statistic. Menurut (Ghozali, 2005) dalam melakukan uji multikolinearitas harus terlebih dahulu diketahui Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman untuk mengambil suatu keputusan adalah sebagai berikut:
1.         Jika Variance Inflation Factor (VIF) > 5%, maka artinya terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas.
2.         Jika Variance Inflation Factor (VIF) < 5%, maka artinya tidak terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas. 
3.4.3.2  Uji Autokolerasi
Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain (Kuncoro, 2003).  Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokolerasi dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan melihat model regresi linear berganda. Jika nilai Durbin-Watson berada di bawah angka 2 maka model tersebut terbebas dari autokolerasi (Lubis et.al, 2007). Syarat untuk dilakukannya pengujian Durbin-Watson (DW) apabila berbedanya kesimpulan antara satu orang dengan yang lainnya dan gambar terlihat mempunyai skala yang berbeda.
Adapun uji autokolerasi yang lainnya yaitu uji LM (Lagrange Multiplier). Adapun prosedur uji LM, yaitu:
1.                 Estimasi persamaan regeresi dengan metode OLS dan kita dapatkan residualnya
2.                 Melakukan regresi residual êt dengan variabel independen, jika lebih dari satu variabel independen maka kita harus masukan ke semua variabel independen dan lag dari residual et-1, et-2. Langkah kedua ini dapat ditulis : êt =  λ0 + λ 1Xt + ρ1êt-1 + ρ1êt-2 + .......+ ρpêt-p + v1 Kemudian dapatkan R2 dari persamaan regresi ini.
Jika sampel adalah besar, maka menurut Breusch dan Godfrey dalam model seperti diatas akan mengikuti distribusi χ2 dengan df sebanyak p.  Jika χ2 hitung lebih besar dari χ2 tabel pada derajat kepercayaan tertentu, maka terjadi autokorelasi. Sebaliknya, jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel maka model tidak mengandung unsur autokolerasi.
3.4.3.3  Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regersi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu  pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika terjadi suatu keadaan dimana variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi, maka dikatakan dalam model regresi tersebut terdapat suatu gejala hetroskedastisitas (Gujarati, 2003). Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel atau tidak salah satu pengujiannya menggunakan metode  Residuals- Fitted Tesr dengan kriteria sebagai berikut:
Ø    Jika Prob. Chi-Square < 0,05 signifikansi tertentu; artinya terjadi gejala heteroskedastisitas.
Ø    Jika Prob. Chi-Square > 0,05 signifikansi tertentu; artinya  tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.



No comments:

Post a Comment

contoh surat jual beli tanah

SURAT JUAL BELI MUTLAK TANAH SAWAH Yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing bernama Odah, tempat di kampung  ......... Rt 02...