BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis
Situasi
Pelaksanaan Riset dan Praktek
(RISTEK) dan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan
di Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, Dengan tema yang diangkat dalam pengabdian masyarakat ini adalah
Pembangunan bangunan PAUD dan pembangunan Irigasi.
Bangunan Pendidikan Usia Dini
(PAUD) merupakan sarana pendidikan yang lumrahnya dimiliki oleh setiap desa dengan guna untuk menunjang pendidikan diwilayah desa itu sendiri, agar anak – anaka yang berada di
Desa sekitar bias mendapatkan pendidikan yang baik dalam usia dini,
serta permainan yang mengandung edukasi baik bagi pertumbuhannya. Begitujuga dengan pembangunan irigasi
yang sangat bermanfaat penting bagi masyarakat
yang berguna untuk kelangsungan hidup mereka,
dengan adanya irigasi perairan
di Desa Singasari mata pencaharian masyarakat yang mayoritasnya bertani akan merasa sangat diuntungkan.
Masyarakat Desa Singasari belum sepenuhnya menjalankan proses pembangunan dengan maksimal.
Di Desa Singasari pembangunan PAUD dan irigasi masih terdapat beberapa kendala
yang dapat mengakibatkan kelancaran atau keefektivan dalam pembangunan.
1.2. Tinjauan Pustaka
1.2.1. PengertianEfektivitas
Menurut
Tumbolon (2007: 75) bahwa kami artikan dengan efektivitas adalah pencapaian sasaran
yang telah disepakati secara bersama, serta tingkat pencapaian sasaran itu
menunjukan tingkat efektivitas”.
Adapun
menurut pendapat Siagian ( 1994 : 151) mengenai efektivitas yaitu:
‘’Efektivitas Kerja adalah penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya, apakah pelaksanaan
sesuatu tugas dinilai baik atau tidak sangat bergantung pada bilamana tugas itu
diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara
melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.’’
Hal
tersebut menunjukan bahwa salah satu ukuran efektifitas kerja pegawai dalam
organisasi lebih banyak menyangkut kemampuan pegawai dalam menyelesaikan bidang
tugasnya secara tepat waktu.
Sementara
itu, menurut krach, yang pendapatnya dikutip danim(2004: 199-120) mengemukakan
ukuran-ukuran efektifitas kerja pegawai/kelompok sebagai berikut:
1.
Jumlah hasil yang bisa
dikeluarkan oleh pegawai/kelompok
2.
Tingkat kepuasan yang diperoleh
dari pegawai/anggota kelompok
3.
Produk kreatif pegawai/kelompok
4.
Intensitas emosi yang dicapai
oleh sseorang karena dia menjadi pegawai/anggota kelompok.
Berdasarkan pendapat diatas,
menunjukan bahwa ukuran efektivitas kerja pegawai terkait erat dengan
pencapaian hasil kerja yang memuaskan baik bagi organisasi maupun bagi pegawai
itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya,yakni berupa kepuasan telah dapat
menyelesaikan pekerjaan secara berkualitas.
1.1.
1.1.1.
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan titik tolak dari uraian
sebelumnya maka yang menjadi identifikasi masalahnya adalah Bagaimanakah Efektivitas
Pembangunan di Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya?
1.4. ManfaatKegiatan
Adapun manfaat kegiatan dari pengabdian masyarakat
dalam Riset dan Praktek (RISTEK) yang berkaitan dengan Efektivitas Perogram Pembanguan di Desa Singasari ini adalah:
1.
Untuk menambah
wawasan Efektivitas perogram pembanguan baik
untuk penulis, perangkat Desa Singasari maupun untuk masyarakat sekitar Desa Singasari
Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya.
2.
Menjalin
silaturahmi dengan masyarakat ataupun dengan perangkat Desa Singasari Kecamatan
Taraju Kabupaten Tasikmalaya.
BAB
II
METODE
KEGIATAN
1.
2.
2.1. Khalayak Sasaran
Sasaran Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Riset dan Praktek (RISTEK) dengan topic pembahasan “Sosialisasi Efektivitas Perogram Pembangunan”
ini adalah sebagai berikut:
1.
Kepala Desa dan Perangkat Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya
2.
Ketua
RW
3.
Ketua
RT
4.
Masyarakat Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya
5.
Serta
mahasiswa kelompok 51 (Lima puluh Satu) Riset dan Praktek (RISTEK) yang merupakan pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat.
2.2. MetodeKegiatan
Adapun metode kegiatan ini adalah penyampaian sosialisasi efektivitas perogram pembangunan yang di sampaikan oleh kelompok
51
2.3. Langkah-langkahKegiatan
Kegiatan ini dialaksanakan berdasarkan hasil diskusi antara tim kelompok 51dengan pembimbing. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi tiga tahap yaitu, perencanaan kegaitan, Pelaksanaan Kegiatan dan Evaluasi Kegiatan.
1.
Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegaiatan ini adalah hal-hal yang akan dirancang/di rencanakan serta hal
yang harus dipersiapkan sebelum kegiatan dilaksnakan.
Perencanaan ini meliputi:
a)
Pembentukan
structural dan petugas kegiatan
b)
Pembentukan kebutuhan yang diperlukan pada kegiatan, seperti kebutuhan surat menyurat, kebutuhan logistic, kebutuhan konsumsi dan kebutuhan lainnya.
c)
Penentuan khalayak sasaran pada kegiatan
d)
Penentuan tema kegaiatan dan pemateri
e)
Penentuan waktu dan tempat kegiatan
2.
PelaksanaanKegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan sesui dengan perencanaan kegaiatan yang telah di tetapkan, dan berdasarkan pada hasil diskusi yang dilaksanakan dengan kelompok 51 dan pembimbing.
3.
EvaluasiKegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah semua rangkaian kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini mencakup penilaian dan pembahasan faktor-faktor yang mendukung ataupun faktor
yang menghambat kegiatan mulai dari perencanaan kegiatan sampai pada akhir kegiatan.
2.4. Faktor Pendukung dan Penghambat
2.4.1. Faktor Pendukung
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya dengan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat Desa Singasari, Kepala Desa dan perangkat DesaSingasari . Mengingat masyarakat Desa Singasari belum sepenuhnya mengetahui tentang perogram pembangunan sarana dan prasarana, sehingga kepala Desa Singasari memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi ini. Melalui kegiatan sosialisasi ini masyarakat akan mengetahui mengenai Efektivitas Pembangunan.
2.4.2. Faktor Penghambat
Untuk menunjang kelancaran dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topic pembahasan mengenai Sosialisasi Efektivitas perogram Pembangunan ini memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Namun dalam pelaksanaan kegiatan ini memiliki factor pengambat yaitu diantaranya sarana dan prasarana yang belum sepenuhnya memadai.